4. POSSIBILITY
Auditor memiliki kemampuan untuk menilai beberapa kemungkinan salah saji yang timbul pada penyajian laporan keuangan perusahaan klien, sehingga auditor dapat menerapkan sikap skeptisism dalam memeriksa data yang tersaji pada laporan keuangan.
5. PLURALITY
Perlunya pengetahuan auditor tentang kemajemukan unsur-unsur elemen laporan keuangan yang tersaji dengan telah memahami sebelumnya proses bisnis perusahaan klien apakah perusahaan tersebut bergerak dibidang jasa, manufaktur dsb.
6. NEGATION
Penyangkalan mungkin saja terjadi pada saat proses audit, oleh sebab itu auditor harus memastikan kebenaran dari data dan informasi yang disajikan oleh manajemen telah sesuai serta manajemen tidak menyembunyikan sesuatu dari auditor.
7. CAUSALITY
Hubungan sebab dan akibat dapat terjadi, maka seorang auditor diharapkan memiliki kemampuan pemahaman antara data yang tersaji pada laporan keuangan dengan penyebab data tersebut disajikan sedemikian rupa, sehingga dapat menghasilkan opini auditor yang dapat dipertanggungjawabkan.
8. NECESSITY
Kebutuhan data dan informasi yang harus diperoleh auditor harus didukung oleh pihak manajemen supaya dapat mendukung kualitas hasil audit yang diharapkan secara efektif dan efisien.
9. TOTALITY