Hasil yang diperoleh perusahaan mungkin juga menjadi indikasi tidak efektif penggunaan hutang dalam suatu perusahaan. Pada disi lain untuk hutang dan profitabilitas akan lebih banyak perusahaan yang berhutang.Â
Pada perusahaan yang memiliki kinerja lebih buruk daripada perusahaan yang menerapkan lebih banyak strategi pembiayaan konservatif. Hal ini berfungsi bagi perusahaan, yang menggunakan hutang dalam strategi mereka yang harus mencapai target hasil laba bersih yang lebih baik karena perlindungan pajak.
Oleh sebab itu, jika nilai peningkatan aset (hutang) tidak disertai dengan adanya peningkatan laba/pendapatan yang lebih tinggi, artinya perusahaan menggunakan aset tetap untuk mengamankan hutang mereka. Jika pada perusahaan menambahkan risiko kehilangan likuiditas, hutang pembiayaan tersebut dapat dihentikan.Â
Pada perusahaan yang diteliti, tampaknya memiliki hubungan seperti itu dan mereka lebih memilih opsi pembiayaan ekuitas yang lebih aman.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H