Mohon tunggu...
Rilin M
Rilin M Mohon Tunggu... Freelancer -

Hanya seorang gadis yang menyukai seni dalam bentuk apapun

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rintikan Air Hujan

10 Desember 2018   10:07 Diperbarui: 10 Desember 2018   10:17 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dalam hatiku yang kini kian resah

Selalu terukir namamu yang kurindukan

Mungkin kau tidak tahu bagaimana perasaanku ini mengalir

Dalam diamku yang selalu menyebut namamu dalam doaku

Kutatap langit dari balik jendela

Mulai merintikkan tetes demi tetes air yang membasahi bumi

Hujan adalah hal yang selalu kurindukan dan kutunggu

Setiap derasnya tetesan air hujan yang jatuh, adalah wujud benih rindu yang kutanam untukmu

Dalam diamku yang hanya menatap rintikkan itu

Selalu kusebut namamu sembari ku berdoa

Berharap semua ini akan berakhir dengan baik

Berharap kita akan selalu mendapat petunjuk

Derasnya air yang turun dari langit

Tidak akan mengalahkan derasnya air yang keluar dari mataku

Pahit yang kini kurasakan hanya dapat kutelan

Berharap nantinya akan berbuah manis di kemudian hari

Saat mentari mulai mendatangkan cahayanya untuk menghentikkan derasan air hujan

Di saat itulah aku selalu berharap

Kau bisa menjadi mentari yang dapat menghentikkan derasan tangisku

Suara tawa dan candamu adalah sinar keteduhan dalam hatiku

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun