Mohon tunggu...
Jugarit
Jugarit Mohon Tunggu... Buruh - Customer Care ISP II Kabupaten Manchester

Olahraga, sastra, teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pagelaran Wayang di Ngastina

24 Januari 2023   03:50 Diperbarui: 24 Januari 2023   04:01 788
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


 Memang pada jaman itu belum ada asap, selain dari perapian dapur dan juga perapian ngaben orang yang meninggal. Maka setiap orang bisa mengenali bau dari setiap orang dan apa yang diperbuat setelahnya. Disana orang bisa mencium amis sperma orang yang baru bermain perempuan ataupun orang yang baru mandi disungai. Dan anehnya orang-orang menghapali bau-bau itu, tentu jika mereka mendapati bau baru apalagi dari seorang pangeran tentu dirasa curiga. kabar akan mengalir dari mulut ke mulut jika mereka tidak mengetahui kesaksian dari seseorang itu maka akan menjadi penasaran dan akan menjadi geger seluruh negeri. Dan biasanya kabar akan terjawab dari setiap kesaksian di bale pasaksen. Seperti kasus yang menimpa Rupakenca sebagai orang yang hidup dilingkungan kerajaan maka harus disumpah di bale pasaksen. Maka didapatilah jika dia menderita penyakit raja singa akibat sering bermain di gubuk asmara. Konon, bale pasaksen adalah tempat dimana salah satu ubinnya berasal dari batu Nirwana dan apabila disitu ada pasaksen, maka mulut akan jujur berucap apa yang diperbuat.


Hal itulah yang dihindari dari Ki Wisanggeni selain dia adalah calon penerus kerajaan. Dia juga harus menghindari hal-hal yang mencurigakan dari penduduk dan penciumanya. Apalagi sampai dibawa ke bale pasaksen dan dia mengaku membawa rokok yang beraroma dari abad ke16 tentu akan membuat geger seluruh negeri tentang kesaktianya. Hal itulah yang dihindari karena kesaktianya hanya dimiliki olehnya dan keluarga Lurah Semar. Bahkan sang ayah Sri Baginda Janaka tidak mengetahui kesaktian anaknya tersebut. Karena semata dari hasil semedi dan laku baik yang dijalaninya sehingga bathara guru welas kepadanya dan memberi apa yang ia minta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun