Mohon tunggu...
MUQOYYIMUL
MUQOYYIMUL Mohon Tunggu... Seniman - MAHASISWA

MAHASISWA YANG SEDANG MENEMPUH STUDI DI YOGYAKARTA

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penggunaan Kata Baku dalam Karya Tulis Ilmiah

11 Agustus 2022   07:13 Diperbarui: 11 Agustus 2022   07:22 2374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ragam bahasa merupakan seperangkat kaidah kebahasaan yang melingkupi aspek komunikasi lisan dan tulisan menggunakan bahasa Indonesia. Menurut Finocchiarno (1964:8) bahasa adalah satu sistem simbol vokal yang arbitrer, memungkinkan semua orang dalam satu kebudayaan tertentu, atau orang lain yang telah mempelajari sistem kebudayaan tersebut untuk berkomunikasi atau berinteraksi. Dengan demikian bahasa menjadi hal yang sangat penting dalam proses berkomunikasi antar pihak.

Kata baku bahasa Indonesia memiliki patokan-patokan yang mutlak dan tidak dapat diubah atau dicampur dengan kosakata asing baik digabung maupun dipisah dalam berbeda kata. 

Kata baku merupakan kata asli bahasa Indonesia yang berada dalam kaidah kepenulisan bahasa Indonesia yang benar. Sehingga dengan menggunakan kata baku yang benar maka benar pula berkomunikasi bahasa Indonesia sesuai kaidahnya.

Menurut Salim (1991) arti kata penggunaan adalah proses menggunakan sesuatu. Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa intensitas penggunaan adalah tingkat keseringan dalam menggunakan sesuatu berdasarkan durasi dan frekuensinya dikarenakan rasa senang melakukan aktivitas tersebut. 

Artinya kata baku bahasa Indonesia tidak dapat dikatakan sering digunakan karena rendahnya durasi dan frekuensi pemakaiannya terutama dalam karya tulis ilmiah. Hal tersebut tentu memiliki pendorong yang menjadikan kata baku mulai sulit ditemukan dalam karya tulis sastra Indonesia.

Pengaruh adanya arus globalisasi yang membanjiri generasi saat ini menjadikan kata baku mulai tercampur dalam kata-kata serapan yang memiliki makna yang sama namun berpotensi menghilangkan unsur resmi kata baku bahasa Indonesia. 

Terlebih lagi karya tulis ilmiah yang bersifat rasional dapat bercampur adanya kata atau kalimat yang tidak baku sehingga menimbulkan frasa dan makna yang cenderung sulit untuk diterima semua orang.

Karya tulis ilmiah yang berisi segala hal mengenai laporan data yang akurat seharusnya dikemas dalam ragam bahasa yang bersifat nasional dengan kata baku yang tepat dan sesuai kaidah penulisan bahasa Indonesia. 

Susunan kata yang dapat dimengerti oleh orang banyak adalah hasil karya tulis ilmiah yang berhasil serta memiliki tujuan solusi permasalahan yang jelas dan dapat dipertanggungjawabkan oleh penulis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun