Pengertian Model Pembelajaran
Model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang digunakan untuk merancang pembelajaran tatap muka di dalam kelas atau dalam latar tutorial dan dalam membentuk materi-materi pembelajaran termasuk buku-buku, film-film, pita kaset, dan media program komputer dan kurikulum (serangkaian studi jangka panjang panjang). Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam perencanaan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial. Dalam beberapa sumber, model pembelajaran juga diartikan sebagai kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi merancang pembelajaran dan para pengajar dalam merancanakan aktivitas belajar.
Model Implementasi Pembelajaran Berbasis Masalah
Implementasi model pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) pada mata pelajaran matematika di kelas VA di SDN 1 Darmaji, memiliki tujuan untuk mempermudah dalam penerapan konsep sehingga siswa akan lebih mudah memahami konsep yang akan kita ajarkan dalam memecahkan masalah. Model pembelajaran berbasis masalah memiliki manfaat dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam berpikir kritis, berkomunikasi, dan memecahkan masalah matematis.
Tujuan Model Pembelajaran Berbasis Masalah
Tujuan model pembelajaran berbasis masalah adalah untuk menggali daya kreativitas siswa dalam berpikir dan memotivasi siswa untuk terus belajar. Pembelajaran berbasis masalah tidak dirancang untuk membantu guru memberikan informasi sebanyak-banyaknya kepada siswa, tetapi pembelajaran berbasis masalah yang telah dikemukakan terlihat bahwa pembelajaran berbasis masalah pada intinya merupakan suatu strategi yang digunakan guru dalam membelajarkan suatu materi pokok (materi pelajaran) terkait dengan kompetensi dasar yang dipilihnya dengan melalui pemberian masalah kepada peserta didik untuk diselesaikannya.
Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Berbasis Masalah
Kelebihan model pembelajaran berbasis masalah antara lain:
Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis : Pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam berpikir kritis, berkomunikasi, dan memecahkan masalah matematis.
Meningkatkan Motivasi Belajar : Pembelajaran berbasis masalah dapat memotivasi siswa untuk terus belajar dan meningkatkan kemampuan pemecahan masalah.
Meningkatkan Kemampuan Kolaboratif : Pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam bekerja sama dan berkomunikasi dalam memecahkan masalah.
Kekurangan model pembelajaran berbasis masalah antara lain:
Memerlukan Proses yang Panjang : Pembelajaran berbasis masalah memerlukan proses yang panjang dan kompleks, sehingga memerlukan waktu yang lebih lama untuk menyelesaikan masalah.
Memerlukan Sumber yang Luas : Pembelajaran berbasis masalah memerlukan sumber yang luas dan beragam, sehingga memerlukan biaya yang lebih besar.
Prinsip-Prinsip Implementasi Model Pembelajaran Berbasis Masalah
Guru sebagai Fasilitator : Guru harus menggunakan proses pembelajaran yang akan menggerakkan siswa menuju kemandirian, kehidupan yang lebih luas, dan belajar sepanjang hayat. Lingkungan belajar yang dibangun guru harus mendorong cara berpikir kritis dan memotivasi siswa untuk terus belajar.
Masalah yang Relevan : Masalah yang diberikan harus relevan dengan kehidupan nyata dan memiliki kaitan dengan berbagai disiplin ilmu, sehingga siswa dapat memahami konsep yang akan kita ajarkan dalam memecahkan masalah.
Keterbukaan dan Kolaborasi : Pembelajaran berbasis masalah harus terbuka dan kolaboratif, sehingga siswa dapat bekerja sama dan berkomunikasi dalam memecahkan masalah.
Tantangan Implementasi Model Pembelajaran Berbasis Masalah
Memerlukan Perubahan Paradigma : Implementasi model pembelajaran berbasis masalah memerlukan perubahan paradigma dalam cara berpikir dan berbelajar, sehingga memerlukan waktu yang lebih lama untuk menyesuaikan diri.
Memerlukan Sumber yang Luas : Pembelajaran berbasis masalah memerlukan sumber yang luas dan beragam, sehingga memerlukan biaya yang lebih besar.
Memerlukan Guru yang Berkompeten : Pembelajaran berbasis masalah memerlukan guru yang berkompeten dan memiliki kemampuan dalam mengelola proses pembelajaran yang kompleks.
Kesimpulannya, penerapan model pembelajaran berbasis masalah memiliki manfaat dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam berpikir kritis, berkomunikasi, dan memecahkan masalah matematis. Namun implementasi model pembelajaran berbasis masalah juga memiliki kekurangan, seperti memerlukan proses yang panjang dan kompleks, serta memerlukan sumber yang luas dan beragam. Oleh karena itu, guru harus memiliki kemampuan dalam mengelola proses pembelajaran yang kompleks dan memerlukan perubahan paradigma dalam cara berpikir dan berbelajar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H