Bentengku retak.
Airmatanya terus menggerus. Menggenang dan membandang. Lantak.
Dipuncak petang yang disambut terang pagi, Barka mendatangiku lagi, tidak banyak cakap,
“Bukankah kelaminku masih tertinggal di rahimmu?!”
Kalimatnya menyambar ketegaranku. Menelikung lantas dengan kuat menghujam. Kemudian dia berlalu. Barka masih sempat melihat tubuhku yang kaku dan keringat dingin yang menyumber dari kulitku.
selengkapnya:
http://sastra-indonesia.com/2011/01/barka/
SITI SA'ADAH lahir dan tumbuh di Jombang, penjaga warung kopi di dusun Gebangmalang desa Bandung kecamatan Diwek Kab.Jombang. Bergiat di Komunitas PSK ( Penikmat Sastra Kopi), Lembah Pring, HMP Bahtra Indonesia STKIP PGRI Jombang. Setiap pagi menjadi pelayan di Perpustakaan Al-Anwar Paculgowang.e-mail: bejodaroini@yahoo.com.hp 085731297922
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H