Setiap orangtua pasti melewati masa kecil dimana masa-masa itu merupakan masa yang penuh dengan kepolosan, keceriaan, dan juga petualangan. Kita menyadari bahwa anak-anak jaman sekarang melihat lebih kepada segala sesuatunya yang serba mudah dan instant. Oleh karena itu sangat perlu sekali bagi orangtua menceritakan detail kehidupan atau pengalaman masa kecilnya kepada anak. Dimana anak-anak jaman semasa orangtua masih usia kanak-kanak tidak se-enak anak-anak masa kini yang sudah sebegitu akrab dengan mall, gadget, game online, dan lain sebagainya.
Ayah bunda, berikut beberapa manfaat orangtua menceritakan masa-masa kecilnya kepada anak :
1. Menambah Wawasan Pengetahuan Anak
Anak jaman dahulu tidak ada yang mengenal video game, mobil-mobilan dengan automatic remote control, permainan mini cooking di smart phone, bahkan hand phone pun tidak pernah terpikirkan oleh anak jaman dahulu. Jaman dahulu banyak permainan-permainan yang menggunakan kreatifitas sendiri untuk dibuat menjadi sebuah mainan yang unik dalam wacana anak jaman sekarang.Â
Seperti : tangkai daun pisang disulap menjadi senapan-senapanan, debok ( batang pisang) dirubah menjadi sebuah kendaraan roda empat dengan menggunakan pengait lidi, pelepah kelapa dipakai untuk mainan seret menyeret sesama teman secara bergantian. Selain itu juga ada permainan yang butuh kerjasama yang solid dengan banyak teman, yaitu permainan petak umpet, gobak sodor,lompat tali menggunakan karet gelang, dan masih banyak lagi.
Ketika orangtua menceritakan hal itu kepada anak, anak akan menjadi tahu dan secara tidak langsung akan menambah wawasan pengetahuan dirinya, bahwa ada berbagai ragam mainan jadul yang bisa dimainkan tanpa harus membeli atau mengeluarkan biaya. Juga bisa dipraktekkan bersama kawan-kawannya.
2. Mengasah Empati Anak
Anak-anak jaman orangtua dulu, lebih mengalami kehidupan yang serba sulit dibanding anak jaman sekarang. Malahan tak jarang untuk membeli sepatu atau tas sekolah anak harus menunggu berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun sampai orantua betul-betul memiliki uang untuk membelikan-nya.Â
Bahkan tak jarang anak harus rela memakai tas yang sudah rusak dan robek di beberapa bagian atau resleting sudah tak berfungsi. Tapi yang terpenting masih dapat dipergunakan untuk mengamankan alat tulis dari ancaman hujan atau jatuh ke jalanan yang kotor. Sepatu pun juga begitu, ketika orangtua belum mempunyai uang untuk membelinya, maka anak juga harus bersabar menunggu dengan memakai sepatu se-adanya, walaupun sepatu sudah jauh dari kelayakan untuk dipakai.
 Dalam hal makan pun anak jaman dahulu terbiasa makan apa adanya, jarang sekali ada istilah tidak mau makan karena tidak cocok dengan menunya.
Dengan anak mencerna kisah yang demikian, anak menjadi memiliki empati atau merasa ikut merasakan dan mengalami walaupun cuma sekedar lewat cerita. Anak pun juga akan terketuk hati kecilnya mengenai kehidupan orangtuanya sewaktu kecil yang tidaklah se-enak atau serba cukup seperti era anak di jamannya saat ini.
3. Semakin Memupuk Cinta Anak Terhadap Alam