Mohon tunggu...
Agus Kurniawan
Agus Kurniawan Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Mahasiswa akhir

Saya tidak punya apa-apa tapi saya punya semangat untuk menjadi lebih baik.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Pemuda Pemudi Turonggo Jati

3 November 2017   13:51 Diperbarui: 3 November 2017   14:11 1258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penampilan Turonggo Jati Putri Doc.Pri

Kuda Kepang atau disebut juga dengan Kuda Lumping atau Jatilan adalah tarian tradisional yang berasal dari Jawa Tengah yang menampilkan sekelompok prajurit tengah menunggang kuda. Tarian ini menggunakan kuda yang terbuat dari bambu atau bahan lainnya yang di anyam dan dipotong menyerupai bentuk kuda, dengan dihiasi rambut tiruan dari tali plastik atau sejenisnya yang di gulung atau di kepang.

Tarian kuda lumping biasanya hanya menampilkan adegan prajurit berkuda, akan tetapi beberapa penampilan kuda lumping juga menyuguhkan atraksi kesurupan, kekebalan, dan kekuatan magis. Meskipun tarian ini berasal dari Jawa Tengah, tarian ini juga diwariskan oleh kaum Jawa yang menetap di Sumatra dan daerah lainnya.

Penampilan Turonggo Jati Putra Doc.Pri
Penampilan Turonggo Jati Putra Doc.Pri
Konon, tari kuda lumping adalah tari kesurupan. Ada pula versi yang menyebutkan, bahwa tari kuda lumping menggambarkan kisah seorang pasukan pemudi cantik bergelar Jathil penunggang kuda putih berambut emas, berekor emas, serta memiliki sayap emas yang membantu pertempuran kerajaan bantarangin melawan pasukan penunggang babi hutan dari kerajaan lodaya pada serial legenda reog abad ke 8.

Penampilan Turonggo Jati Doc.Pri
Penampilan Turonggo Jati Doc.Pri
Di Rimbo Ulu, khususnya unit 8 jalan Malabar terdapat Kuda Kepang yang bernama Turonggo Jati. Turonggo Jati berdiri pada tahun 1982 yang dipelopori oleh Bapak Ripin dan Bapak Sarkim dan dilanjutkan oleh Bapak Samiarto Lipan sebagai Ketua yang ke dua dan saat ini Turonggo Jati diketuai oleh Bapak Jumanto sampai sekarang sudah berjalan selama 5 tahun kepemimpinannya.

Tujuan dari kegiatan Seni Turonggo Jati sendiri untuk melestarikan kebudayaan Kuda Kepang dimana saat ini para kaum muda lebih condong terpengaruh oleh budaya dari luar. Selain itu supaya para kaum muda berkegiatan positif karena banyak dari kaum muda melakukan kegiatan yang tidak semestinya seperti jalan-jalan tanpa arah, mabuk-mabukan, dengan mengikuti kegiatan seni Kuda Kepang jelas apa yang dilakukan.

Bapak Jumanto selaku ketua Turonggo Jati Doc.Pri
Bapak Jumanto selaku ketua Turonggo Jati Doc.Pri
Sebelum nama yang sekarang digunakan yakni Turonggo Jati nama dari kesenian kuda kepang ini adalah Turonggo Campur Sari dengan alasan musik campur sari memiliki genre sendiri makanya setelah saya menjadi ketua saya mengubahnya menjadi Turonggo Jati. Turonggo itu maknanya adalah kuda dan Jati adalah Jiwa ujar Bapak Jumanto.

Saat ini Turonggo Jati memiliki anggota keseluruhan 50 orang. Sebelumnya, saya kesulitan untuk mencari penerus kesenian Turonggo Jati karena lingkungan di sekitar kita masih banyak yang tidak mau berkontribusi dalam kegiatan kesenian ini. Mau tidak mau, untuk melestarikan kesenian ini akhirnya kita merekrut anggota dari luar Malabar seperti dari Kuamang Kuning dan Mandi Angin.

Ratna salah satu anggota Turonggo Jati Doc.Pri
Ratna salah satu anggota Turonggo Jati Doc.Pri
Ratna adalah anggota kesenian Turonggo Jati Putri, ia baru bergabung dengan kesenian Turonggo Jati sejak bulan September 2017 dengan mengikuti latihan tiga kali dalam satu minggu ia sudah dapat mengikuti gerakan dengan baik. ia mengaku bergabung dengan Kesenian Turonggo Jati karena suka dengan seni tari. Dengan dukungan dari orang tuanya membuat ia semangat dan antusias dalam kegiatan Kesenian Turonggo Jati.

Andri, sedang tampil bersama Turonggo Jati Doc.Pri
Andri, sedang tampil bersama Turonggo Jati Doc.Pri
Tidak kalah dengan Ratna. Andri, adalah anggota Turonggo Jati Putra. Ia seorang pelajar yang masih duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA) kelas dua belas di Rimbo Ulu, Tebo ini menekuni kesenian Turonggo Jati sejak lima tahun yang lalu. Ketertarikanya terhadap seni Turonggo Jati yang ia tekuni membuahkan hasil dengan selalu ikut tampil bersama rombongan yang lain. Andri juga memiliki tujuan untuk melestarikan kesenian ini dan menggantikan seniornya.

Ayo generasi Bangsa, mari kita lestarikan kesenian dan sebagainya yang kita miliki jangan samapai apa yang kita punya tidak dilestarikan, ingat penyesalan selalu datang di akhir. Ayo gunakan masa muda kita dengan kegiatan yang positif seperti harapan dari ketua Turonggo Jati generasi muda itu cinta budaya sendiri, pemuda itu ikut berperan melestarikan kebudayaan, karena budaya merupakan ciri khas suatu bangsa. Jika bangsa berbudaya insya Allah akan jaya.

***

salam kesenian Turonggo Jati

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun