“Kita kasih tahu juga Bapa Guru tidak kenal, itu orang dari kampong sebelah Bapa Guru, su tidak sekolah.”
“Jadi ko’ tahu dari mana dong ada pacaran di belakang?”
“Kita lihat sendiri Bapa Guru, Dong ada baku pegang tangan. Terus Marselina lari sudah, dia takut kita kasih lapor sama Bapa Guru.”
“Oooo, jadi bagaimanakah?”
“Itu sudah Bapa Guru, kita lapor sama dia pu’ Bapa Angkat, terus dia pu’ Bapa Angkat bicara dia tidak boleh sekolah lagi kalau su’ kawin.”
Oooooh, jawabku.
Saya tersenyum, hahaha... Saya berpikir masih ada harapan, sebab saya yakin mereka belum melakukan hubungan badan. Saya pasti masih bisa bicara dengan Marselina, saya harus bertemu dengannya.
“Terus Marselina sekarang di manakah, dia ada di rumahkah?”
“Tidak Bapa Guru, dia su pergi ke kampong sebelah dia pu’ saudara.”
“Ahh, nanti ko’ ada ketemu sama dia bicara sudah, kasih tau Bapa Guru mau bicara sama dia. Ketua kelas, pimpin doa sudah.”
….