"Perhatikan aku dan berfikirlah... Renungkanlah aku " Tegur lampu itu ketika saya sedang menatapnya.
"Apa yang harus kupikirkan dan kurenungkan??? " Kataku cepat menutupi keterkejutanku.
"Untuk menyala aku harus terhubung dengan sumber listrik, Semua komponen tubuhku harus berfungsi dengan baik, dan harus ada aliran listrik yg mengalir dikabel yg menghubungkan aku dengan sumber listrik"
"Saya sudah lama mengetahuinya, itu bukan sesuatu yg perlu untuk saya pikirkan apalagi untuk direnungkan" kataku bangga seperti merendahkannya.
"Hakikatnya saya lampu dan kalian manusia tak jauh berbeda karena kalian juga adalah makhluk yg bisa memancarkan Cahaya... Hati kalian jika dia hidup maka Matahari akan malu karena silaunya" katanya tanpa terganggu oleh sikap jumawaku.
"Sayang kalian banyak yg tidak tau bagaimana membuat hati kalian bisa menyala terang dan bersinar indah, aliran cahaya dari Tuhan yg mengalir tanpa henti disetiap detik dan setiap tarikan nafas kalian menjadi sia sia dan tak berarti" Lanjutnya dengan intonasi sedih yg tertahan.
Tiba tiba rasa malu merasuk ke hatiku, lampu ini sepertinya bukan lampu biasa. Saya yg tadinya merasa bangga menjadi tersadarkan dan langsung bertanya cepat
"Apakah karena kami tidak terhubung dengan sumber semesta??? Ataukan komponen kami ada yg rusak??? Ataukan tuhan tidak berkenan mengalirkan Cahayaya??? " Cecarku cepat karena penasaran dan kehausanku atas apa yg lampu itu pahami.
"Tuhan menciptakan kalian sebagai makhlukNya yg paling sempurna sehingga kalian tidak menyala bukan karena kerusakan Komponen, Tuhan telah meniupkan RuhNya kedalam diri kalian sehingga kalian pasti terhubung dengan Sumber Semesta, dan Tuhan menyatakan Dia Maha Pengasih dan Maha Penyayang sehingga Aliran Cintanya akan selalu melimpahi kalian agar hati kalian bisa menyala terang dan bersinar indah" jawabnya tenang tapi malah membuatku semakin gelisah.
"Lalu kenapa banyak dari kami yg hatinya tidak bisa menyala jika semua persyaratannya sudah bisa untuk terpenuhi????" Tanyaku cepat takut dia kembali menjadi lampu biasa yg hanya bisa diam dan menyala.
Lama dia terdiam tanpa peduli oleh rasa penasaranku sebelum lampu itu berucap lirih.