Mohon tunggu...
Munawir Jumaidi Syadsali
Munawir Jumaidi Syadsali Mohon Tunggu... Administrasi - ASN di Dinas Tanaman Pangan, Hortikulturan dan Peternakan

Tertarik dengan Spiritualitas dan Pengembangan Diri

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Lampu yang Aneh dan Pesannya yang Juga Aneh

19 Juni 2024   11:04 Diperbarui: 19 Juni 2024   11:11 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Perhatikan aku dan berfikirlah... Renungkanlah aku " Tegur lampu itu ketika saya sedang menatapnya.

"Apa yang harus kupikirkan dan kurenungkan??? " Kataku cepat menutupi keterkejutanku.

"Untuk menyala aku harus terhubung dengan sumber listrik, Semua komponen tubuhku harus berfungsi dengan baik, dan harus ada aliran listrik yg mengalir dikabel yg menghubungkan aku dengan sumber listrik"

"Saya sudah lama mengetahuinya, itu bukan sesuatu yg perlu untuk saya pikirkan apalagi untuk direnungkan" kataku bangga seperti merendahkannya.

"Hakikatnya saya lampu dan kalian manusia tak jauh berbeda karena kalian juga adalah makhluk yg bisa memancarkan Cahaya... Hati kalian jika dia hidup maka Matahari akan malu karena silaunya" katanya tanpa terganggu oleh sikap jumawaku.

"Sayang kalian banyak yg tidak tau bagaimana membuat hati kalian bisa menyala terang dan bersinar indah, aliran cahaya dari Tuhan yg mengalir tanpa henti disetiap detik dan setiap tarikan nafas kalian menjadi sia sia dan tak berarti" Lanjutnya dengan intonasi sedih yg tertahan.

Tiba tiba rasa malu merasuk ke hatiku, lampu ini sepertinya bukan lampu biasa. Saya yg tadinya merasa bangga menjadi tersadarkan dan langsung bertanya cepat

"Apakah karena kami tidak terhubung dengan sumber semesta??? Ataukan komponen kami ada yg rusak??? Ataukan tuhan tidak berkenan mengalirkan Cahayaya??? " Cecarku cepat karena penasaran dan kehausanku atas apa yg lampu itu pahami.

"Tuhan menciptakan kalian sebagai makhlukNya yg paling sempurna sehingga kalian tidak menyala bukan karena kerusakan Komponen, Tuhan telah meniupkan RuhNya kedalam diri kalian sehingga kalian pasti terhubung dengan Sumber Semesta, dan Tuhan menyatakan Dia Maha Pengasih dan Maha Penyayang sehingga Aliran Cintanya akan selalu melimpahi kalian agar hati kalian bisa menyala terang dan bersinar indah" jawabnya tenang tapi malah membuatku semakin gelisah.

"Lalu kenapa banyak dari kami yg hatinya tidak bisa menyala jika semua persyaratannya sudah bisa untuk terpenuhi????" Tanyaku cepat takut dia kembali menjadi lampu biasa yg hanya bisa diam dan menyala.

Lama dia terdiam tanpa peduli oleh rasa penasaranku sebelum lampu itu berucap lirih.

"Aku bisa menyala dan memberi terang kepada kalian karena aku selalu menerima arus positif dan arus negatif kedalam tubuhku, aku menerima keduanya. Karena ketika aku menolak salah satunya... Aku hanya menerima arus positif dan menolak arus negatif maka sampai lebaran monyetpun saya tak akan pernah bisa menyala" katanya menutup penjelasannya dengan tertawa lepas.

"Lalu apa hubungannya dengan hati kami yg tidak bisa menyala??? Trus kenapa ada lebaran monyet, emangnya nanti monyet akan lebaran juga??? Cecarku cepat.

"Makanya tadi saya menegurmu dan menyuruhmu memperhatikanku kemudian berfikir dan merenung... Sekarang Berfikirlah dan Merenunglah" Jawabnya kemudian setelah itu kembali berubah menjadi Lampu biasa yg taunya hanya diam dan menyala.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun