Saya bertanya "Apakah Tujuan dari Kehidupan?"
"Apakah Hidup harus punya Tujuan?" Tanyamu kembali.
"Tentu saja Tuhan punya Tujuan mengapa Kita ini Manusia diciptakan olehNya" Jawabku Cepat.
"Sekarang engkau membuat situasinya semakin Rumit dengan membawa bawa Tuhan, bagaimana saya tahu apa Tujuan Tuhan menciptakan Manusia, sedang engkau tahu sendiri saya tidak mempercayai Apa yang tidak Kualami, lalu dimana saya akan mengalami Pertemuan dengan Tuhan untuk menanyakan TujuanNya menciptakanku?" Tanyamu.
Bukannya memberi pendapat, saya malah bertanya "Sebenarnya engkau percaya Tuhan ada atau Tidak?"
Sebelum saya menjawab pertanyaanmu, saya ingin bertanya "Perlukah engkau percaya bahwa saya Ada?"
"Tentu saja tidak, engkau jelas jelas ada... Saya tidak perlu diberi tahu untuk percaya bahwa dirimu ada" kataku menjawab pertanyaanmu.
"Engkau tidak perlu diberi tahu untuk percaya bahwa saya ada karena engkau punya pengalaman bersamaku, itu cukup untuk mengatakan tanpa keraguan bahwa Aku Ada. Sedang sampai saat ini saya belum punya pengalaman apapun bersama Tuhan yang di ceritakan di kitab kitab suci, oleh para Ulama, oleh Para Ustad, yang diyakini oleh semua umat beragama. Saya menganggap mempercayai atau meyakini sesuatu yang belum kita alami adalah Ketidakjujuran, saya tidak memiliki kepercayaan atau keyakinan dalam hidup... Saya hanya memiliki Pengalaman." Jelasmu sambil menatap tajam kemataku seakan berharap saya mengerti apa yang engkau maksudkan.
"Jadi, apa makna Hidup ini bagimu?" Tanyaku lirih.
"Apakah Hidup harus punya makna?" Tanyamu kembali sambil tersenyum.
"Saya Hidup saja itu sudah luar biasa... Apapun yang saya alami adalah hal yang menarik... Hidup ini sendiri sudah Fantastis... Untuk apa Memberinya Makna? Berbagai pengalaman yang hadir dalam hidup adalah tarian yang indah... Mengapa harus melewatkan keindahan ini dengan menetapkan Tujuan?" Katamu dengan mata berbinar dan senyum tulus.