Sambil bercerita, ujung mata saya menangkap beberapa tumpuk kardus di ujung warung. Ketika saya tanyakan apa isi tumpukan kardus tersebut, bang Dion kemudian menceritakan kegundahan hatinya.Â
Kardus tersebut berisi gula aren yang sudah di pesan seorang langganannya di Medan. Setiap minggu, pelanggan tersebut memesan sedikitnya 100 kg gula aren ke bang Dion. Biasanya si pelanggan datang dan membawa langsung gula arennya ke Medan. Namun minggu ini dia tidak bisa datang karena sedang berkunjung ke Jakarta. Akibatnya gula yang harusnya sudah diangkut ke Medan sampai saat ini masih teronggok begitu saja ditempatnya.Â
Dan itulah yang membuat bang Dion sedih.
Gulanya tak laku dan bang Dion akan kesulitan memberikan biaya kos anaknya yang sedang menempuh pendidikan di Binjai.Â
Sebenarnya, menurut bang Dion pelanggannya itu bukan tidak mau membeli. Dia tetap membeli. Masalahnya bang Dion yang tidak bisa bertransaksi. Maksudnya, si pelanggan ini meminta bang Dion mengirimkan pesanannya ke alamat yang sudah diberikannya lewat sms. Untuk pembayaran, bang Dion diminta mengirimkan nomor rekening agar nanti bisa langsung di transfer total biayanya.Â
Dan bang Dion tidak punya rekening di bank sama sekali!Â
Mendengar ceritanya saya langsung tertawa.Â
Saya katakan padanya, "hidup itu harus dibikin simpel bang. Jangan mau merumitkan keadaan."
Saya kemudian memberikan solusi untuk membuka tabungan di BCA Mobile agar kegundahan hatinya bisa teratasi. Namun bang Dion tidak yakin dengan solusi yang saya tawarkan. Alasannya dia butuh duit sekarang untuk diberikan kepada anaknya yang kebetulan sedang pulang kampung. Lagi pula bang Dion merasa tidak punya waktu pergi ke kantor bank di Binjai untuk membuka tabungan. Waktunya habis untuk menyadap nira dan mengurus tanaman di kebun.Â
Layaknya marketing handal, saya jelaskan lagi ke bang Dion kalau di BCA buka tabungan bisa dimana aja, tanggal merah sekalipun. Bang Dion tambah tak percaya. Dia mengira saya membual.Â
"Sejak aku lahir ke dunia ini tak pernah ada bank yang buka di hari merah," ujarnya ngeyel.Â