Mohon tunggu...
Muhammad Irfan
Muhammad Irfan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah seorang penikmat penulis dan pemerhati terhadap isu yang sedang terjadi di luar

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Menilik Wilayah Dukuh Atas sebagai Kawasan TOD di Jakarta

9 September 2023   10:53 Diperbarui: 18 September 2023   09:54 1089
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kawasan Dukuh Atas, Menteng, Jakarta Pusat dimana pertemuan lima moda transportasi ada disini semua. (Foto: Dokumentasi Pribadi)

Siapa yang tidak asing dengan kawasan Dukuh Atas, berada di tiga kecamatan berbeda yakni Kecamatan Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat, dan Kecamatan Setia Budi Jakarta Selatan. 

Dukuh Atas kini terkanal dengan sebutan Transit Orianted Development (TOD), yang mana sedikitnya terdapat lima pertemuan moda transportasi di kawasan ini, yakni Mass Rapid Transportation (MRT), Light Railways Transportation (LRT), Commuter Line (CL), Kereta Bandara, dan Transjakarta (TJ). 

Kelima moda transportasi ini menjadikan kawasan Dukuh Atas sebagai titik yang sangat padat terutama ketika jam berangkat dan pulang kantor. 

Menilik alasan mengapa dipilihnya Dukuh Atas sebagai kawasan TOD, karena selain banyaknya pusat bisnis dan pemerintahan.

Kawasan Dukuh Atas ini juga mempunyai tujuan untuk membantu peran Stasiun Manggarai yang rencananya akan menjadi pusat pemberhentian Kereta Api.

Oleh karena itu, sehingga untuk memudahkan mobilitas masyarakat Jakarta menggunakan transportasi umum khususnya dari dan ke arah Manggarai, maka diputuskan bahwa kawasan Dukuh Atas sebagai titik pertemuan tersebut.

1. MRT Menjadi Tongkat Ekstafet Menuju Senayan 

Stasiun MRT Dukuh Atas BNI. (Foto: Dokumentasi Pribadi)
Stasiun MRT Dukuh Atas BNI. (Foto: Dokumentasi Pribadi)

Ketika anda turun dari commuter line dan hendak mengarah ke kawasan seperti SCBD (Sudirman Central Business District) hingga Senayan, anda pasti akan melanjutkan perjalanan menggunakan transportasi yang satu ini, MRT. 

Karena kecepatan yang dimiliki oleh moda transportasi yang satu ini, memiliki kecepatan yang berbeda dengan transportasi lainnya, jadi wajar saja kalau MRT lebih sering digunakan oleh para pekerja untuk menuju kantor mereka di kawasan Sudirman hingga Senayan tersebut. 

MRT juga menerapkan lingkungan sistem yang go green, sehingga transportasi yang satu ini betul-betul menunjukkan sistem yang ramah lingkungan dan nyaman untuk dinaiki. 

MRT juga menempatkan stasiun-stasiunnya dilokasi yang strategis, misalnya, dimana setelah kita turun dari MRT, dan hendak melanjutkan perjalanannya menggunakan moda transportasi yang lain, akses untuk menggapainya pun tidak terlalu jauh.

Kalau kita transit di kawasan Dukuh Atas misalnya, hanya melewati terowongan pedestrian sudah langsung terhubung dengan Stasiun Sudirman.

2. Commuter Line yang Berhenti di Stasiun Ini Tiada Hentinya

Dua Commuter Line tujuan Cikarang dan Kampung Bandan bersanding di Stasiun Sudirman. (Foto: Dokumentasi Pribadi)
Dua Commuter Line tujuan Cikarang dan Kampung Bandan bersanding di Stasiun Sudirman. (Foto: Dokumentasi Pribadi)

Jika kalian anak kereta, maka kalian pasti harus tau stasiun yang satu ini, Stasiun Sudirman atau dahulu dikenal dengan sebutan Stasiun Dukuh Atas ini, menjadi satu diantara semua moda transportasi yang padatnya tidak kaleng-kaleng.

Hampir setiap saat kalau berada di stasiun ini, sering kali dimedia sosial orang berkomen seperti "Apakah Kita Chaos ?", karena melihat padatnya Stasiun Sudirman yang tidak terkontrol pada saat jam berangkat dan pulang kerja. 

Commuter Line yang melintasi stasiun ini, melayani rute Cikarang-Kampung Bandan PP, dimana mayoritas juga tidak hanya pekerja yang berasal dari domisili Bekasi, Tambun, Cibitung ataupun Cikarang.

Ada juga para pekerja yang berdomisili dari kawasan Bogor, Nambo, Cibinong, dan Depok dengan transit di Stasiun Manggarai dan melanjutkan perjalanannya menggunakan Commuter Line yang mengarah ke Kampung Bandan tersebut, dan dari situlah mereka turun di Stasiun Sudirman. 

Jumlah gerbong untuk lintas yang satu ini juga sangat panjang bisa mencapai 12 gerbong, karena mayoritas banyak yang tau bahwa Commuter Line ini selalu melintasi kawasan padat orang-orang yang berkantor, sehingga dipastikan bahwa Commuter line yang melewati Stasiun Sudirman, maka pasti akan menjumpai lautan manusia yang begitu mematikan dan penuh prahara yang tidak karu-karuan.

3. Dari Kantor Mau ke Bandara Nggak Perlu Repot 

Stasiun BNI City. (Foto: Dokumentasi Pribadi)
Stasiun BNI City. (Foto: Dokumentasi Pribadi)

Jika anda sering berpergian atau ada keperluan mendadak dan harus segera, maka anda tidak perlu khawatir lagi, karena di kawasan Dukuh Atas ini, telah tersedia Stasiun khusus pelayan kereta bandara yakni Stasiun BNI City.

Stasiun yang melayani kereta bandara Railink rute Manggarai- Bandara Soekarno Hatta ini mengakomodir para pekerja yang memerlukan waktu singkat, karena saat ini keberadaan bus Damri juga belum mampu mengakomodir ketepatan waktu penumpang, ditambah lagi Tol arah bandara Soetta yang kerap mengalami kemacetan setiap harinya.

Jika anda dari arah Bandara Soekarno Hatta menuju ke kantor dikawasan Sudirman dan sekitarnya pun tidak terlalu repot, karena sesampai di Stasiun BNI City, tinggal jalan beberapa meter, langsung anda tiba dikawasan yang penuh dengan gedung-gedung yang bertintgkat tersebut. Sangat mudah menuju tujuan anda berbisnis.

4. Yuk cobain transportasi disisi selatan Dukuh Atas lewat JPM Dukuh Atas

Jembatan Penyebrangan Multiguna Dukuh Atas (JPM Dutas). (Foto: Dokumentasi Pribadi)
Jembatan Penyebrangan Multiguna Dukuh Atas (JPM Dutas). (Foto: Dokumentasi Pribadi)

Salah satu fasilitas yang terbaru ada di Kawasan Dukuh Atas ini adalah keberadaan Jembatan Multiguna atau Serambi titik temu ini. Membentang diatas sungai Ciliwung ini, Jembatan sepanjang 250 M ini adalah penghubung semua moda transportasi di Kawasan Transit Dukuh Atas. 

Tidak hanya sebatas untuk transit, dijembatan ini pula terdapat sejumlah aneka kulineran nusantara yang menambah ramai JPM tersebut. 

Kehadiran standfood ini diharapkan tidak bersifat sementara, tetapi bersifat seterusnya, guna juga mengakomodir bagi para pekerja yang mungkin mau relax atau mau makan siang di JPM tersebut, semua ada dan tersedia diatas jembatan, dan jembnatan ini juga langsung mengarahkan ke Stasiun LRT Dukuh Atas. 

5. Naik LRT Mumpung Masih Murah 

Stasiun LRT Dukuh Atas. (Foto: Dokumentasi Pribadi)
Stasiun LRT Dukuh Atas. (Foto: Dokumentasi Pribadi)

Baru-baru ini, pemerintah meresmikan salah satu transportasi massal  yakni Light Railways Train (LRT), dimana transportasi ini berujuan untuk memudahkan sejumlah penumpang yang aksesnya jauh dari Stasiun Commuter Line, rute yang ditawarkan pun hanya dua yakni Cibubur (Harjamukti) - Dukuh Atas dan Bekasi (Jatiasih) - Dukuh Atas. 

Keberadaan LRT rupanya menarik perhatian warga ibukota dan penyangganya, kehadiran LRT ini diharapkan bisa menjadi solusi juga untuk mengajak masyarakat bersama-sama menggunakan angkutan umum sebagai upaya untuk mengurangi polusi dan udara buruk lainnya diibukota. 

6. Transjakarta Bisa Jadi Alternatif Juga

Halte Dukuh Atas 2. (Foto: Dokumentasi Pribadi)
Halte Dukuh Atas 2. (Foto: Dokumentasi Pribadi)

Angkutan Umum terakhir yang berada di jalur berbeda dengan kereta api adalah Transjakarta, posisi haltenya yang dekat dengan sejumlah stasiun kereta api menjadikannya sebagai opsi lain untuk berangkat dan pulang kerja. 

Seperti yang diketahui ada dua halte Dukuh Atas dikawasan ini, yakni Dukuh Atas 1 yang berada sejajar dengan JL M.H Thamrin-Jendral Sudirman dan Dukuh Atas 2 yang berada persis dibawahnya dekat kawasan Landmark. 

Rute Transjakarta yang tersedia ada bermacam-macam. Untuk Halte Dukuh Atas 1 melayani rute Blok M-Kota, Dukuh Atas-Puri Beta, Tosari-Palmerah, dan Tugas-Bundaran Senayan. 

Lalu dibawahnya untuk Halte Dukuh Atas 2 melayani rute Pulogadung 2-Dukuh Atas 2, Ragunan-Dukuh Atas 2, dan Dukuh Atas 2-Casablanca via Epicentrum. Jumlah armada yang memadai pun menjadikan  masyarakat Transjakarta sebagai transportasi alternatif.

Transjakarta koridor 6 (Ragunan-Dukuh Atas 2) sisi kiri dan koridor 4 (Pulogadung2-Dukuh Atas 2) sisi kanan di Halte Dukuh Atas 2. (Foto: Dokumentasi
Transjakarta koridor 6 (Ragunan-Dukuh Atas 2) sisi kiri dan koridor 4 (Pulogadung2-Dukuh Atas 2) sisi kanan di Halte Dukuh Atas 2. (Foto: Dokumentasi

7. Semoga ada Skybridge yang menghubungkan JPM ke Halte Transjakarta 

Meskipun takjub dengan kawasan Dukuh Atas yang mampu mengintegrasikan semua moda transportasi, namun dibalik semua ini, ada satu sisi yang mana ada satu transportasi tidak dapat terhubung langsung dengan JPM Dukuh Atas.

Dari arah Halte Transjakarta menuju LRT penumpang harus jalan terlebih dahulu lewat pedestrian yang telah disediakan. Meskipun kelihatannya simple, namun apa jadinya jika ini terjadi pada musim hujan ? belum tentu semuanya mau menggunakan payung menuju LRT, karena banyak persoalan.

Salah satu sisi jembatan penyebrangan Dukuh Atas dari arah Halte Transjakarta yang bisa menjadi akses menuju JPM Dukuh Atas. (Foto: Dokumentasi Pribadi)
Salah satu sisi jembatan penyebrangan Dukuh Atas dari arah Halte Transjakarta yang bisa menjadi akses menuju JPM Dukuh Atas. (Foto: Dokumentasi Pribadi)

Tentunya ini masih menjadi PR dan catatan penting adanya semacam skybridge untuk menghubungkan dari arah JPM menuju Halte Dukuh Atas, karena sejatinya masih ada potensi yang dapat dibangun jembatan skybridge tersebut.

Jadi, dengan adanya skybridge tersebut, diharapkan mobilitas masyarakat dapat terjadi tanpa harus merasakan kepanasan atau kehujanan dikemudian hari. Selain itu bisa juga nanti skybridge tersebut untuk mengakomodir pedagang-pedagang untuk berjualan ditemnpat yang berbeda agar tidak mengotori atau merusak lingkungan.

Harapannya adalah Kawasan Dukuh Atas menjadi kawasan yang betul-betul membantu masyarakat dalam bermobilitas, karena Dukuh Atas adalah jembatan semua moda transportasi, sehingga harus bisa dinaksimalkan perannya tatkala nanti Manggarai juga akan dijadiikan sebagai Stasiun Central pada tahun 2025.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun