Mohon tunggu...
Muhammad Irfan
Muhammad Irfan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah seorang penikmat penulis dan pemerhati terhadap isu yang sedang terjadi di luar

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Menilik Wilayah Dukuh Atas sebagai Kawasan TOD di Jakarta

9 September 2023   10:53 Diperbarui: 18 September 2023   09:54 1089
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Halte Dukuh Atas 2. (Foto: Dokumentasi Pribadi)

Dari arah Halte Transjakarta menuju LRT penumpang harus jalan terlebih dahulu lewat pedestrian yang telah disediakan. Meskipun kelihatannya simple, namun apa jadinya jika ini terjadi pada musim hujan ? belum tentu semuanya mau menggunakan payung menuju LRT, karena banyak persoalan.

Salah satu sisi jembatan penyebrangan Dukuh Atas dari arah Halte Transjakarta yang bisa menjadi akses menuju JPM Dukuh Atas. (Foto: Dokumentasi Pribadi)
Salah satu sisi jembatan penyebrangan Dukuh Atas dari arah Halte Transjakarta yang bisa menjadi akses menuju JPM Dukuh Atas. (Foto: Dokumentasi Pribadi)

Tentunya ini masih menjadi PR dan catatan penting adanya semacam skybridge untuk menghubungkan dari arah JPM menuju Halte Dukuh Atas, karena sejatinya masih ada potensi yang dapat dibangun jembatan skybridge tersebut.

Jadi, dengan adanya skybridge tersebut, diharapkan mobilitas masyarakat dapat terjadi tanpa harus merasakan kepanasan atau kehujanan dikemudian hari. Selain itu bisa juga nanti skybridge tersebut untuk mengakomodir pedagang-pedagang untuk berjualan ditemnpat yang berbeda agar tidak mengotori atau merusak lingkungan.

Harapannya adalah Kawasan Dukuh Atas menjadi kawasan yang betul-betul membantu masyarakat dalam bermobilitas, karena Dukuh Atas adalah jembatan semua moda transportasi, sehingga harus bisa dinaksimalkan perannya tatkala nanti Manggarai juga akan dijadiikan sebagai Stasiun Central pada tahun 2025.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun