Baru-baru ini, pemerintah meresmikan salah satu transportasi massal  yakni Light Railways Train (LRT), dimana transportasi ini berujuan untuk memudahkan sejumlah penumpang yang aksesnya jauh dari Stasiun Commuter Line, rute yang ditawarkan pun hanya dua yakni Cibubur (Harjamukti) - Dukuh Atas dan Bekasi (Jatiasih) - Dukuh Atas.Â
Keberadaan LRT rupanya menarik perhatian warga ibukota dan penyangganya, kehadiran LRT ini diharapkan bisa menjadi solusi juga untuk mengajak masyarakat bersama-sama menggunakan angkutan umum sebagai upaya untuk mengurangi polusi dan udara buruk lainnya diibukota.Â
6. Transjakarta Bisa Jadi Alternatif Juga
Angkutan Umum terakhir yang berada di jalur berbeda dengan kereta api adalah Transjakarta, posisi haltenya yang dekat dengan sejumlah stasiun kereta api menjadikannya sebagai opsi lain untuk berangkat dan pulang kerja.Â
Seperti yang diketahui ada dua halte Dukuh Atas dikawasan ini, yakni Dukuh Atas 1 yang berada sejajar dengan JL M.H Thamrin-Jendral Sudirman dan Dukuh Atas 2 yang berada persis dibawahnya dekat kawasan Landmark.Â
Rute Transjakarta yang tersedia ada bermacam-macam. Untuk Halte Dukuh Atas 1 melayani rute Blok M-Kota, Dukuh Atas-Puri Beta, Tosari-Palmerah, dan Tugas-Bundaran Senayan.Â
Lalu dibawahnya untuk Halte Dukuh Atas 2 melayani rute Pulogadung 2-Dukuh Atas 2, Ragunan-Dukuh Atas 2, dan Dukuh Atas 2-Casablanca via Epicentrum. Jumlah armada yang memadai pun menjadikan  masyarakat Transjakarta sebagai transportasi alternatif.
7. Semoga ada Skybridge yang menghubungkan JPM ke Halte TransjakartaÂ
Meskipun takjub dengan kawasan Dukuh Atas yang mampu mengintegrasikan semua moda transportasi, namun dibalik semua ini, ada satu sisi yang mana ada satu transportasi tidak dapat terhubung langsung dengan JPM Dukuh Atas.