Mohon tunggu...
Gigih Mulyono
Gigih Mulyono Mohon Tunggu... Wiraswasta - Peminat Musik

Wiraswasta. Intgr, mulygigih5635

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Norwegia Utara di Musim Gugur #14

24 Januari 2025   19:31 Diperbarui: 25 Januari 2025   00:18 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di musim gugur ini, pepohonan besar berderet itu bertudung daun merah kecoklatan. Membuat suasana begitu romansa dan hangat, walaupun tengah dikucuri gerimis tipis.

Patung - patung telanjang itu menggambarkan berbagai olah gerak dan ekspresi wajah dalam bermacam kejadian.

Promenade kiri kanan dinaungi pepohonan maple besar, membentuk lorong berlantai guguran daun kuning kemerahan. Romantis untuk berfoto.

Setelah melewati beranda taman yang terdepan kita berada di jembatan datar klasik. Di atas pagar kiri kanan jembatan, berderet jajaran patung dengan berbagai gaya. Sendirian, berdua atau berkelompok.

Di salah satu sudut jembatan ini berdiri patung anak kecil, ikon dari taman ini. Yaitu patung Angry Boy. Ekspresi kemarahan besar ditampilkan sempurna oleh patung anak gundul ini. Baik dari roman wajah, kaki kanan yang diangkat dan kedua tangan yang sedikit mengembang.

Patung Angry Boy, dokpri
Patung Angry Boy, dokpri

Kepalan tangan kiri Angry Boy sampai berwarna kuning emas, saking banyaknya digenggam dan dielus pengunjung - pengunjung saat berfoto bersamanya.

Dari jembatan terus melangkah ke depan kita akan menapaki lantai plasa labirin kehidupan. Lantai berornamen indah dan tak beraturan, layaknya seperti kehidupan kita.

Lalu kita akan bertemu dengan  satu fountain besar yang deras menyemburkan air mancur. Jembangan lebar fountain ini ditopang oleh orang - orang yang berdiri berkeliling dengan berbagai gaya dan lagak. Ada yang serius menopang, adapula yang berpura - pura. Dan ada juga yang sama sekali tidak berpartisipasi menyangga fountain. Fountain sebagai gambaran dari kehidupan nyata.

Konon patung itu memotret perilaku manusia, seperti kita - kita, ada yang serius dan menjaga dengan baik berjalannya roda kehidupan. Ada yang setengah - setengah, ada yang ogah - ogahan, adapula yang sama sekali abai. Bahkan tak sedikit yang merusaknya.

Terus ke depan, di ketinggian taman adalah klimak dan sentral dari keberadaan Vigeland Park. Di sana berdiri menara batu utuh masif, menjulang. Yang disebut sebagai Monolith statue, patung monolit.

Monolith ini adalah satu batu utuh setinggi 17 meter. Diangkut ke taman ini pada tahun 1920 dari  Iddefjord di pedalaman Norway.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun