Mohon tunggu...
Gigih Mulyono
Gigih Mulyono Mohon Tunggu... Wiraswasta - Peminat Musik

Wiraswasta. Intgr, mulygigih5635

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Norwegia Utara di Musim Gugur #13

20 Januari 2025   21:21 Diperbarui: 21 Januari 2025   12:21 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Itulah kira - kira panorama yang kita nikmati dua hari itu.

Hari pertama, matahari belum menampakan batang hidungnya kami telah meninggalkan hotel. Naik bus menuju destinasi yang pertama. Yaitu desa A, yang konon adalah pemukiman yang berada di titik paling barat negara Norwegia.

Empat puluh lima menit meninggalkan hotel, bus menepi untuk toilet stop. Sebagaimana wifi, keberadaan toilet adalah salah satu kebutuhan utama para wisatawan. Insan turis dimanapun pasti memikirkan serius keberadaan toilet umum untuk para pelancongan.

Kebanyakan toilet umum di Norway dibangun saksama. Artistik, modern dan tak berbayar sebagaimana di negara - negara lain di Eropa.

Walaupun nanti saat berada di salah satu taman di Oslo, kami akan ketemu dengan toilet berbayar yang termahal di dunia. Dua dolar USD atau dua Euro sekali masuk. Tiga puluh ribu rupiah lebih untuk satu pengunjung menggunakan toilet. Luar biasa, mahal sekali.

Toilet gratis ini berada di pantai yang cantik. Usai toilet time, rombongan Lofoten tak melewatkan kesempatan untuk berfoto spit cantik berlatar belakang laut dan gunung karang yang berdiri megah.

Saat bus beranjak meneruskan perjalanan, rintik hujan turun. Rintik syahdu semoga tak lama berlangsung.

Meluncur tak berapa lama, setelah melewati jembatan melengkung di atas perairan, bus menepi.

Kami turun di desa nelayan Hamnoy. Inilah salah satu foto spot paling fotographic di Norway. Yang sering menjadi cover utama dari pamflet wisata. Atau video vlog perjalanan Lofoten.

Hamnoy, Lofoten. Dokpri
Hamnoy, Lofoten. Dokpri
Hamnoy Lofoten, dokpri.
Hamnoy Lofoten, dokpri.

Walau masih rintik hujan, berpayung kami turun bus dan antusias berfoto. Berjalan ke bawah mencari titik ter oke berlatar belakang gugusan gunung karang tinggi, deretan rumah - rumah kayu bercat merah di tepian laut yang mepet di kaki gunung. Dan padang savana berwarna kuning kecoklatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun