Mohon tunggu...
Gigih Mulyono
Gigih Mulyono Mohon Tunggu... Wiraswasta - Peminat Musik

Wiraswasta. Intgr, mulygigih5635

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Norwegia di Musim Gugur, Catatan Perjalanan #4

27 Oktober 2024   19:40 Diperbarui: 27 Oktober 2024   20:51 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
View Norway musim gugur. Dokpri

 Tromso
Sebenarnya penulisan kota Tromso yang benar adalah dengan huruf O terakhir disilang miring di tengahnya. O dilafalkan Oe. Namun untuk kemudahan, penulisan selanjutnya tetap menggunakan O biasa.

Di kota ini dan sekitarnya sejatinya banyak destinasi dan aktivitas wisata yang tersedia. Antara lain berburu Aurora Burealis, lukisan alam unik di langit malam gelap. Huskey dan Reindeer sledge, naik kereta papan yang ditarik beberapa anjing Huskey atau ditarik menjangan. Juga Whale watching, melihat ikan paus, dan aktivitas lainnya.

Kami mampir hanya sebentar. Jadi waktu hanya cukup untuk sejenak eksplor jantung kota dan makan malam.

Turun dari bus, Anthony melepas kami untuk acara bebas. Memberi petunjuk ringkas rute dan arah eksplorasi kota. Juga letak Lotus, resto China food tempat kita berkumpul makan malam hari ini. Mantab, bakal ketemu nasi hangat di udara dingin.

Untung udara tak berangin. Suhu sekitaran 3 sampai 5 derajat celsius, dapat tertanggulangi dengan menyandang daleman longjhon ultra hangat, atas bawah.

Jalanan lengang, nyaris kami tidak bersimpangan dengan pejalan lain. Cafe dan toko souvenir masih buka, baru sekitar pukul 5.00 sore waktu Norway. Bangunan di kiri kanan rapi, rata - rata bergaya modern bermaterial kaca, metal, batu, juga kayu.

Di negara ini setiap tahun akan menghadapi cuaca beragam. Terkadang juga ekstrem.

Klinthong - klinthong relax, mengamati kesunyian sekitar, terbersit pertanyaan. Bagaimana bisa, di alam yang sering kurang bersahabat ini, Norway selalu menjadi langganan 10 negara paling bahagia di dunia?

Dari survey World Happiness Index oleh PBB bekerja sama dengan institusi kompeten, hasil tahun ini 8 dari 10 negara paling bahagia di dunia adalah negara - negara di Eropa. Paling banyak adalah negara di Eropa utara atau Nordic countries. Seperti Finlandia, Swedia, Norwegia, Denmark dan Islandia.

Survey tahun 2024, Finlandia telah 6 kali berturut - turut menempati urutan nomor satu sebagai negara paling bahagia di dunia. Sedangkan Norwegia menempati peringkat yang ketujuh. Selalu menjadi langganan daftar 10 besar.

Singapore tetangga kita menempati urutan ke 30. Namun nomor satu sebagai negara paling bahagia di Asia. Sedangkan negara kita di nomor urut ke 80 dari 143 negara yang disurvey.

Koq bisa ya, hidup di cuaca seperti ini masyarakatnya bisa jauh lebih bahagia daripada kita yang selalu menikmati udara bersahabat dan nyaman?

Ternyata cuaca bukanlah faktor signifikan yang berpengaruh dan membuat hidup itu bahagia.

Ada 3 kelompok besar dimensi kebahagiaan yang dipakai dalam survey tersebut. Yakni dimensi kepuasan hidup, yang kedua apa yang dirasakan oleh masyarakat dan yang ketiga adalah makna dari hidup itu sendiri.

Tiga dimensi utama ini terurai dalam puluhan indikator.

Terkait dengan apa yang dirasakan, yaitu mengenai trust society, terkhusus kepada perilaku Eksekutif, Yudikatif dan Legislatif kita rasanya jauh ketinggalan. Barangkali akan sangat bermanfaat, apabila aparat negara kita belajar bagaimana membangun trust society ini ke negara - negara Nordic, termasuk Norwegia.

Demikian juga terkait dengan fairness treatment, keadilan bagi seluruh komponen masyarakat. Apapun levelnya, apapun kekayaannya.

Menurut saya, peningkatan trust society dan fairness treatment adalah PR besar dengan huruf besar bagi negara kita ke depan.

Trust society, fairness treatment , juga solidarity adalah fundamen membangun masyarakat bahagia.

Bagaimana menurut anda?

Menengok jam tangan, waktu makan malam masih panjang.

Gedung futuristik Tromso. Dokpri
Gedung futuristik Tromso. Dokpri
Keluar masuk beberapa toko souvenir. Post card, handycraft tema Viking, sweater hangat, kulit beruang, kulit rusa yang mungkin imitasi banyak dipajang. Hanya LLS dan PPS, lihat - lihat saja dan pegang - pegang saja. Belum beli dulu, masih akan menggunakan penerbangan domestik dari utara ke Oslo. Dengan berat bagasi hanya 23 kg. Tahan dulu.

Masuk Hard Rock Tromso, hanya melihat - lihat juga.

Memang kami lebih sering membawa kenangan dalam wujud foto daripada fisik barang. Irit dan ringan.

Dari hard rock menuju rumah makan, kami melewati lanskap menawan. Ada kolam perairan untuk sandar dan berlabuh khusus Yaht. Puluhan bahkan ratusan yacht yang hampir semuanya bercat putih berada di sana.

Kolam itu dikelilingi gugusan pegunungan dengan puncak - puncak mulai ditaburi salju.

Lampu - lampu di  gedung - gedung cukup tinggi di pinggiran kolam sudah menyala.

Yacht port Tromso. Dokpri
Yacht port Tromso. Dokpri
Permukaan air kolam yang rata, berlatar belakang gedung - gedung tinggi temaram dan pegunungan gelap berselimut salju putih, menghadirkan panorama indah nan syahdu.

Tak pelak, rombongan lofoten trengginas menjeprat - jepret sana - sini berfoto di sineri ciamik ini.

Masuk resto, kami pesta. Nasi, telor dadar, ikan tim, sayuran dan lauk lain sajian China food itu kami santap tuntas, tandas.

Perut kenyang, mata mulai mengantuk. Di WIB ini sudah lewat tengah malam. Berjalan cepat melawan udara yang semakin dingin menuju parkir bus, 200 meteran. Lumayan nggigil.

Malam ini kami akan menginap semalam di kota Sommaroy. Satu jam perjalanan dengan bus dari Tromso.

Besok pagi, kami akan melanjutkan agenda. Dengan kapal ferry kecil menyeberang ke pulau Senja. Mulai menapak keindahan musim gugur di alam liar, lanskap Norwegia Utara.

Pedesaan di Tromso. Dokpri
Pedesaan di Tromso. Dokpri
bersambung

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun