Lambaran tekad, rencana, strategi telah dirumuskan, disiapkan bersama berbagai skenario dan improvisasinya.
Demi menggayuh piala pertama, pengorbanan air mata dan darah akan dilakukan.
Semi Final, Laga Pencerahan
Dari ulasan pengamat, juga komentar para penggemar bola yang saya baca dan dengar, sekitar tujuh puluh persen menjagokan Belanda yang akan menang di semi final. Track reccord Inggris di fase grup maupun babak gugur tidak menjanjikan, menjadikannya tim  tak diunggulkan.
Setelah kedua kapten bertukar undian, antara Harry Kane kapten Inggris penyerang Bayern, dan Virgil van Dijk kapten Belanda bek klub Liverpool, laga serupun dimulai.
Sekitar dua menit pertama, kedua tim saling menilai dan menera lawan. Permainan datar.
Menit - menit berikutnya laga berlangsung menarik. Cepat, terbuka dan saling menyerang.
Jersey putih dan oranye warna kebesaran tim berkelebat cepat ke seantero lapangan. Waktu seolah berputar dengan kecepatan ganda.
Menit ke delapan, gelandang serang bermata sayu Belanda Xavi Simons melesakan tembakan lambung dari luar kotak penalti. Mengarah sisi kanan atas gawang. Sosok berkostum hijau kiper Jordan Pickford meloncat berupaya menghalau. Tangan menjulur hampir menjangkau. Namun si bundar itu bagai peluru sniper. Cepat merobek jala Inggris.
Gol, 1 - 0 untuk Belanda. Mata sayu Simons sejenak berbinar, menghiasi senyum tipisnya. Rambut kriwil berkelabangnya berkilau.
Para pemirsa teryakinkan, bahwa dugaan mereka benar. Laskar oranje bakal menang dan skuad putih tumbang.