Setelah mendengarkan beberapa saat senior mulai bicara menusuk. Sudah selesai unek uneknya Mul? Aku paham kamu kecewa. Tapi sadar tidak? Menurutku kamu menghargai diri sendiri terlalu tinggi sehingga kecewa berlebihan dengan putusan itu. Mengangkat, menghentikan, memindah adalah hak pemegang saham. Entah salah entah benar. Yang jelas pasti kamu belum memahami apa yang terkandung seluruhnya dari rencana kepindahanmu itu. Barangkali niatnya memang baik. Atau ini adalah bagian misteri karir yang harus dihadapi.Â
Coba kamu sareh dulu dan berpikir agak jangka panjang. Kalau kamu mundur setelah dilantik itu menunjukan kamu kekanakan, hanya memuaskan ego saja. Pemegang saham pasti tersinggung, persepsi tentangmu buruk. Saran saya jalani dulu SK itu. Setelah nanti 3 bulan merasa tidak cocok, kamu boleh mengajukan pengunduran diri. Tapi jangan besok setelah pelantikan.
Pada jaman apapun nasihat senior yang lebih berpengalaman itu memang selalu diperlukan. Saya dengan segala rasa kecewa yang tersisa menuruti nasihat itu.
Sore hari berikutnya saya dilantik sebagai Direktur Keuangan Pelindo4. Pak Fariz Assagaf ( skrng Almarhum) sama sama Senior Manager di Pelindo2 juga dilantik sebagai Direktur Personalia dan Umum Pelindo4. Pak Djarwo Surjanto dari Pelindo3 menjadi Direktur Utama yang baru, pak Alfred Natsir orang dalam Pelindo4 sebagai Direktur Usaha yang baru. Sedangkan Direktur Teknik tetap dijabat oleh pak Sudarmadji.
Kebalikan dari saya, pak Fariz sangat bersemangat dipromosikan menjadi Direktur di Pelindo4. Karena beliaunya asli kelahiran pulau Ternate yang pelabuhannya berada di wilayah Pelindo4. Juga pak Fariz adalah alumnus Universitas Hasanuddin Makassar.
Pak Fariz tahu saya kecewa. Untuk keberangkatan ke Makassar beliau bersusah payah mengurus dan membelikan tiket pesawat untuk saya dan isteri. Naik Mandala Airline yang akan transit terlebih dahulu di Surabaya.
Siang itu dengan pesawat Mandala, kami suami isteri berempat tinggal landas menuju Makassar via Surabaya.
Tahun 2002 sebagian tempat duduk di deretan belakang pesawat diperuntukkan bagi para smoker. Pak Fariz dan isteri duduk di belakang. Wajahnya berseri seri mendapat promosi di Makassar, sembari tak henti hentinya mengepulkan asap berbatang batang Gudang Garam filter.
Sore yang basah, saat Mahrib waktu Makassar. Menembus guyuran hujan, Mandala mendarat keras di landasan bandara Sultan Hasanuddin lama.
Kami berjalan beriringan. Pak Fariz turun dari pesawat melangkah gagah bak jagoan dari super hero serial Marvel. Saya berjalan disampingnya lesu seperti serdadu kalah perang.
Masuk gedung bandara, beberapa staf Pelindo4 tergopoh gopoh menyongsong. Segera mengurus bagasi kami yang nanti akan disampaikan di kamar hotel.