Kita tahu semua selanjutnya. Ular sebagai representasi iblis menggoda Hawa. Rayuan ular mengatakan, Khuldi adalah buah pengetahuan. Siapapun yang memakannya akan memiliki pengetahuan dan kekuatan abadi. Kekuasaan yang setara dengan Tuhan sendiri.
Hawa tergoda rayuan sang Ular, dan memakan buah Khuldi. Demikian juga Adam. Mereka diusir Tuhan dari sorga karena melanggar larangan. Adam dan Hawa harus hidup di dunia. Akan mengalami perjuangan dan derita layaknya manusia.
Konon dari sorga Adam diturunkan di puncak gunung di Srilanka, Adams Peak. Yang sampai saat ini Puncak Adam itu disucikan. Menjadi tempat peziarahan umat Muslim, Kristen, Hindu, Buddha dan kaum tradisional Srilanka. Konon sangat ramai terutama di bulan April.
Di puncak gunung keramat itu ada jejak telapak kaki raksasa. Sepanjang 1,8 meter dan lebar 1 meter. Konon itu adalah bekas tapak kaki Adam ketika pertama kali menapak bumi.
Sedangkan Hawa isterinya, turun terpisah di wilayah Jeddah jazirah Arab. Ribuan kilometer jauhnya dari puncak Adam Srilanka.
Setelah berpisah ratusan tahun, dua sejoli itu nantinya akan bersua di Jabal Rahma. Gunung di tengah padang Arafah di luar kota Mekah.
Jabal Rahma yang sangat ramai oleh peziarah saat musim Haji dan Umrah. Di puncak Rahma terdapat Tugu penanda pertemuan Adam dan Siti Hawa setelah sekian lama dipisahkan. Kebanyakan kita semua sudah tahu dan pernah mengunjungi Jabal Rahma.
Tidak berhalusinasi, hanya pikiran terlintas begitu saja kepada kisah pohon terlarang yang termuat di kitab agama agama Monoteisme begitu menatap Pule itu. Entah kenapa.
Pohon Pule tinggi itu tegak, begitu intimidatif memancarkan berkas sinar merah.
Bergegas saya segera melewati Pule indah itu. Kelamaan berhenti disini pikiran bisa kemana mana.
Dengan tertatih tatih mendaki, akhirnya saya sampai kembali di rumah 162. Hampir 1,5 jam berjalan.
Mengulang rutinitas, sarapan bubur dan sayur tawar, berjemur. Kemudian terapi Ozon.