Mohon tunggu...
Gigih Mulyono
Gigih Mulyono Mohon Tunggu... Wiraswasta - Peminat Musik

Wiraswasta. Intgr, mulygigih5635

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Kolonial Heritage Journey 8

16 April 2021   09:12 Diperbarui: 22 April 2021   08:45 509
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Utam bercerita tentang siapa dan asal usul tiga wayang ksatria tampan dan tiga wayang berparas aneh itu.

Ketiga ksatria tampan itu adalah Tejomantri, Ismaya dan Manikmaya. Mereka adalah anak cucu dewa, terlahir dengan cara tak biasa.

Sang Hyang Wenang adalah penguasa kerajaan Suralaya negeri para dewa. Memiliki satu anak yaitu Sang Hyang Tunggal, pewaris tahta Suralaya.

Setelah beberapa saat pernikahannya, permaisuri Hyang Tunggal berbadan dua. Hari kelahiran pun tiba, dari rahimnya permaisuri melahirkan sebutir telor. Terjadilah goro goro karena jabang bayi yang diharapkan ternyata hanya berupa sebutir telor. Keributan dan kesedihan melanda Suralaya, kerajaan dewa.

Hyang Tunggal membawa telor tersebut menghadap ayahandanya Sang Hyang Wenang yang telah mandita menyepi dari kehidupan ramai. Meminta bantuan kesaktiannya agar telor tersebut berubah wujud menjadi anak manusia.

Sang Hyang Wenang menuruti permintaan anaknya, gentur bersemedi. Akhirnya telor tersebut retak pecah mewujud menjadi tiga jabang bayi lelaki yang sehat.

Dari kulit telor berubah menjadi Tejomantri. Putih telur mewujud Ismaya dan kuning telor menjadi Manikmaya.

Ketiga jabang bayi tumbuh dewasa menjadi tiga ksatria tampan dan sakti. Ketiga ksatria mulai berpikir dan diam diam bersaing, siapa bakal menjadi pewaris tahta Suralaya berikutnya. Mereka menyimpan harapan yang sama, menjadi pemimpin Suralaya. 

Wayang Vietnam. Dokpri
Wayang Vietnam. Dokpri
  Berlanjut

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun