Matahari dan burung Elang adalah planet dan hewan yang di dewakan oleh suku Inca. Di setiap situs kuno dibangun kuil Matahari dan Kuil Elang, Condor. Demikian juga di Machu Picchu terdapat Kuil Matahari di sisi atas. Serta kuil elang, condor temple agak di pojokan bawah. Dua batu besar berbentuk kepala dua elang raksasa menghadap arah berlawanan.
Sekitar dua jam berkeliling, naik turun tangga dan jalan batu situs. Raga telah beada di dalam reruntuhan, terbukti sudah kemegahan Machu Picchu yang selama ini hanya berada di angan. Merasakan aura magisnya, sebagaimana diceritakan dalam kusah law of attraction, hukum tarik menarik. Bahwasanya kalau seseorang berbuat baik, dia akan menarik lebih banyak kebaikan yang datang kepadanya.
Kecapaian namun tetap antusias merasa telah mendapatkan katarsis, kami meninggalkan Machu Picchu.
Menjelang sore dengan kereta api Incarail, kami kembali ke Ollantaytambo. Dan selanjutnya mengakhiri saat terakhir di Peru bermalam di Cuzco.
Tengah tenang tenang menikmati pemandangan disekitar, tiba tiba dari ujung gerbong meluncur makhluk merah mengerikan. Wanita berkostum psikedelik merah berwajah seram.Â
Ternyata itu bagian atraksi entertainment dari crew kereta. Atraksi penampakan makhluk seram. Dilanjutkan fashion show dan jualan pakaian tradisional dari gerbong ke gerbong. Surprise.
Peru memang penuh kejutan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H