Mohon tunggu...
Gigih Mulyono
Gigih Mulyono Mohon Tunggu... Wiraswasta - Peminat Musik

Wiraswasta. Intgr, mulygigih5635

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Amerika Latin, Catatan Perjalanan 27

13 Mei 2020   11:12 Diperbarui: 13 Mei 2020   13:54 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Dokpri
Dokpri
Teman teman dan banyak wisatawan tengah mengambil foto di spot spot terbaik berlatar belakang reruntuhan utama. Awak mendaki ke bukit lebih tinggi di sisi kiri.

Menyusur setapak berdinding bebatuan rapi. Di lapangan beberapa Llama dan Alpaca tenang merumput, nampak jinak. Sesekali pengunjung mendekatinya, berfoto bersama dengan hewan unik khas Andes itu.

Sampai di puncak lebih tinggi terdapat satu contoh hunian Inca kuno. Lengkap dengan atapnya, atap rumbia. Bird eye view semakin tinggi menampakkan betapa magicalnya Machu Picchu di tengah lingkungannya.

Penampakan bukit cula badak bernama Wayna Picchu, lembah Urubamba menghijau, petak petak terasering yang dulunya lahan pertanian. Kelokan sungai Urubamba dibawah sana bagai seekor ular membelit perbukitan. Paduan itu adalah lukisan alam harmonis elok mempesona.

Apakah yang ada di kepala Pachacuti, di pertengahan abad ke 15 saat menggagas pembangunan istana batu diatas bukit yang hebat ini? Visi luar biasa yang bisa dinikmati ratusan, bahkan mungkin ribuan tahun kemudian.

Seorang pengunjung berbaju merah berpose bak elang terbang. Dua tangan terentang ke kiri kanan, kaki kiri sebagai penopang, kaki kanan naik terangkat ke belakang. Satu pengunjung yang lain berakting seolah sedang menjumput puncak bukit cula badak. Aksi aksi yang akan menghasilkan foto foto signature.

Memandang 360 derajat sekeliling, teringat brosur tawaran tur menuju reruntuhan Machu Picchu dengan cara berbeda. Yaitu penjelajahan berjalan kaki. Ditawarkan paket 4 hari 3 malam, 3 hari 2 malam. Atau hanya seharian. Paket yang disebut Inca trail, dengan beberapa pilihan trek terkait dengan tingkat terjalnya medan. Trek ekstrim, sedang dan ringan. Yang terjauh penjelajahan dari Ollantaytambo.

Malam pertama menginap di base camp. Malam ke dua tidur di tenda tenda ditengah padang, star gazing menatap jutaan bintang bertaburan di biru langit. Tentu tidak sembarang peserta diperbolehkan. Harus yang benar benar fit, bugar berstamina kuat. Tur yang tidak match untuk para senior akan merambah lembah dan naik bukit terjal seperti ini. 

Usai menyerap aura dan pemandangan di puncak awak turun bergabung kembali dengan rombongan latam. Dipandu guide lokal, melalui gerbang utama kami menjelajah situs luar biasa ini.

Kuil kuil, plaza, hunian semua tersusun dari batu. Struktur yang kuat namun lentur. Batu batu terikat menyatu tanpa bahan perekat. Bila bumi dibawahnya terjadi gempa, struktur situs ini bergoyang menari, dancing stone. Ketika gempa usai, batu batu kembali ke tempat semula. Tidak runtuh.

Hal lain yang mengagumkan adalah arsitek dan sistem drainase. Meskipun daerah ini kaya akan hujan dan berdiri di medan dengan kemiringan tajam, namun berkat sistim drainase kuno yang canggih situs ini selamat dari terjangan banjir saat musim penghujan. Konon struktur komplek Machu Picchu enam puluh persen adalah dibawah tanah. Untuk perkuatan fondasi dan sistem drainase canggih. Hebat.

Matahari dan burung Elang adalah planet dan hewan yang di dewakan oleh suku Inca. Di setiap situs kuno dibangun kuil Matahari dan Kuil Elang, Condor. Demikian juga di Machu Picchu terdapat Kuil Matahari di sisi atas. Serta kuil elang, condor temple agak di pojokan bawah. Dua batu besar berbentuk kepala dua elang raksasa menghadap arah berlawanan.

Sekitar dua jam berkeliling, naik turun tangga dan jalan batu situs. Raga telah beada di dalam reruntuhan, terbukti sudah kemegahan Machu Picchu yang selama ini hanya berada di angan. Merasakan aura magisnya, sebagaimana diceritakan dalam kusah law of attraction, hukum tarik menarik. Bahwasanya kalau seseorang berbuat baik, dia akan menarik lebih banyak kebaikan yang datang kepadanya.

Machu Picchu. Dokpri
Machu Picchu. Dokpri

Dokpri
Dokpri
Machu Picchu adalah salah satu tempat terbaik untuk melakukan proses visualisasi dari kebaikan yang ingin dilakukan. Sebagaimana sapa inca Pachacuti memvisualisasikan visi Machu Picchu yang seolah tak mungkin, bisa terwujud menjadi kenyataan. Pachacuti adalah sang visioner, arsitek sekaligus kontraktor pembangun Machu Picchu, el ministerio de cultura.

Kecapaian namun tetap antusias merasa telah mendapatkan katarsis, kami meninggalkan Machu Picchu.

Dokpri
Dokpri

Dokpri
Dokpri
Menunggu kereta, berkeliling kota kecil Aguntas Calientes. Menyusuri tepi sungai, masuk souvenir market warna warni. Juga plaza major yang nampak berdiri patung pria perkasa sebagaimana berada di tempat tempat lain di wilayah Cuzco. Ternyata itu adalah patung Pachacuti yang dipersonifikasikan sebagai putra Dewa Matahari.

Menjelang sore dengan kereta api Incarail, kami kembali ke Ollantaytambo. Dan selanjutnya mengakhiri saat terakhir di Peru bermalam di Cuzco.

Tengah tenang tenang menikmati pemandangan disekitar, tiba tiba dari ujung gerbong meluncur makhluk merah mengerikan. Wanita berkostum psikedelik merah berwajah seram. 

Ternyata itu bagian atraksi entertainment dari crew kereta. Atraksi penampakan makhluk seram. Dilanjutkan fashion show dan jualan pakaian tradisional dari gerbong ke gerbong. Surprise.

Peru memang penuh kejutan.

Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
                  Bersambung

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun