Rocinha adalah Favela terbesar dan terpadat di kota Rio. Tahun 2014 ketika Brazil menjadi tuan rumah sepak bola piala dunia Rocinha diserbu polisi.
Negara dalam Negara itu akhirnya dikuasai dan dikendalikan oleh aparat negara. Dalam rangka pengamanan penyelenggaraan piala dunia.
Konon saat ini beberapa Favela masih menjadi tempat tertutup dan berbahaya bagi orang luar. Namun beberapa diantaranya mulai membuka diri untuk dikunjungi wisatawan.
Bahkan ada banyak paket walking tour menyusuri Favela. Sepertinya tur itu cukup menarik, ngeri ngeri sedap. Sayang Latam tur kali ini tidak menyertakan program jalan jalan di kampung serem itu.
Melintas di jalanan wilayah Favela pagi itu. Nampaknya Favela favela itu masih terlelap belum jaga dari tidurnya.
Sampai di bandara Rio pagi itu, sudah cukup ramai. Kami pun berpisah dengan Oma Fatima yang beberapa hari ini setia memandu kami di kota Rio dan sekitarnya. Adios Oma, gracias terima kasih banyak.
Pesawat latam penerbangan paling pagi menuju Iguasu penuh penumpang. Tidak ada delay, terbang meninggalkan landasan tepat waktu.
Mengangkasa di langit Rio, perasaan campur aduk dan juga rasa kantuk.
Adios Rio. Kota yang penuh energi, seni dan kegembiraan.
4. Iguasu
Kantuk adalah lawan yang sulit ditaklukan, namun juga sahabat yang dibutuhkan. Begitu pesawat take off terlihat para penumpang rebah tak berdaya di tempat duduk masing masing. Pulas melupakan segalanya, suka ataupun duka.
Memang tidur obat mujarab bagi segala macam lelah dan penyakit. Paling tidak untuk sementara waktu.
Entah berapa lama terlelap, hentakan kecil pesawat menabrak awan membuat sebagian penumpang terjaga. Demikian juga awak.