Para pengunjung berebut berfoto ria dengan latar belakang panorama mempesona itu.
Tapi panggung itu belum titik pandang terbaiknya. Balik kembali menyusuri lorong, keluar gedung. Menapak jalan undakan, pengunjung bisa mendaki ke puncak yang lebih tinggi lagi.
Dari puncak tertinggi, pemandangan hampir 360 deajat tersaji disekeliling. Indah, asri, bersih dan padu. Danau biru luas, pegunungan memanjang, hutan pinus hijau rimbun, langit biru cerah, awan putih berarak bersinergi. Menampilkan Orkestra keindahan alam terbaiknya. Siang yang sempurna.
Duduk mencangkung di kursi kursi kayu di puncak gundukan. Memandangi sekeliling, menikmati pesona alam, mensyukuri kesehatan dan segalanya. Masih berkesempatan dan bisa ber Tadabbur alam sejauh ini. Alhamdulillah.
Membayangkan saat malam hari di puncak ini. Stars gazing, memandangi langit berpijar ribuan  bintang. Pasti sangat memukau.
Membayangkan saat musim dingin di tempat ini. Para penggemar Ski di puncak ini yang berubah menjadi padang es. Meluncur berseliweran, meliuk dalam kecepatan. Putih semata.
Jutaan wisatawan dari seluruh dunia setiap tahun berkunjung ke tempat mempesona ini. Bisa ikut menikmati ciptaan indah yang sebelumnya tersembunyi.Membayangkan dan berandai andai.Â
Kalau saja danau danau indah di tanah air. Danau Toba di Sumut, danau Sentani di Jayapura dan danau danau lainnya yang memiliki modal alam sangat indah, di reform menjadi destinasi wisata nyaman, bersih mempesona. Kelas Internasional. Mungkin tak kalah menarik dibanding tempat ini, danau Wakatipu. Semoga saja. Aktivitas wisata adalah bisnis yang terus berkembang, tak ada masa Sunset.
Senja masih muda, kembali kami naik kapsul gondola. Menggantung di kawat, meluncur turun ke pusat kota.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H