Mohon tunggu...
Gigih Mulyono
Gigih Mulyono Mohon Tunggu... Wiraswasta - Peminat Musik

Wiraswasta. Intgr, mulygigih5635

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Kanada dan Alaska di Musim Gugur, Catatan Perjalanan 2

21 September 2019   08:55 Diperbarui: 21 September 2019   09:37 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Vancouver dari Stanley park. Dokpri

1. Vancouver 1

Mutiara di Pantai Barat Kanada

Pagi buta di komplek perumahan. Kutilang Kutilang liar mulai berkicau bersahutan meriah. Mengawali aktivitasnya hari ini, mengantar deru mobil kami meninggalkan rumah.

Jam empat pagi, waktu Subuh belum menjelang. Kami berangkat menuju Bandara Soetta,  akan menunaikan Sholat Subuh disana.

Jalanan lengang. Gedung gedung tinggi di sepanjang Gatot Subroto berpendaran cahaya. Jakarta belum menampakan wajah aslinya yang keras. Masih terlelap dalam tidurnya. Tenang dan damai.

Vancover city. Dokpri
Vancover city. Dokpri

Tak sampai satu jam, kami telah tiba di Bandara Soetta Terminal tiga.

Rombongan traveler ke Kanada - Alaska mulai berdatangan. Akan terbang pukul 8.25 pagi. Dengan Cathy Pacifik Airline menuju Vancouver. Kota di pantai barat Kanada.

Sebetulnya dalam hati sempat ragu juga dengan rencana perjalanan ini. Pasalnya pesawat nantinya akan transit terlebih dulu di Hongkong sebelum melanjutkan  terbang ke Vancouver. Apakah keramaian Demonstrasi yang lagi marak akhir akhir ini di Hongkong akan merangsek sampai ke Bandara lagi?

Namun akhirnya naluri dan analisis mengatakan, para Demonstran pasti cukup cerdas untuk tidak membuat orang orang kapok bepergian ke Hongkong. Lagi pula Junior di rumah berpesan, kalau ada demonstran sampai ke Bandara supaya dipotret. Katanya demonstrasi itu bagian dari peristiwa bersejarah penting yang akan dikenang lama. Perlu diabadikan.

Mantep sudah untuk berangkat. Tanpa ragu lagi. Kalau nanti pesawat tertahan, berniat akan menikmati suasana Hongkong yang selalu menarik.

Hongkong Landing. Dokpri
Hongkong Landing. Dokpri
Pesawat Cathy jenis Air Bus mengangkasa. Menembus langit pagi meninggalkan Bandara Soetta. Meninggalkan Ibukota. 

Dibawah sana, Teluk dan kota Jakarta pasti sudah mulai menggeliat dalam gelora aktivitasnya. Good bye for a while, memandang kebawah dari angkasa. Sambil membayangkan para pekerja, pebisnis sibuk dan bermacet ria. 

Menjalani segala kewajiban serta kegiatannya. Good luck to you all guys hard and smart workers.Untuk kesekian kalinya kembali Awak dan isteri berpiknik. Perjalanan yang membuat lelah. Namun menyenangkan dan menyegarkan. Dan selalu ingin kembali mengulang.

Hampir lima jam mengangkasa tenang. Air con di kabin distel maksimal, para penumpang berselimut kedinginan. Akhirnya Air Bus mendarat mulus di Bandara Hongkong.

Hari ini tidak ada demonstrasi di Hongkong. Hongkong damai. Bandaranya yang modern, megah tetap sibuk melayani ribuan pendatang, pemampir maupun para pemergi.

Inside Hongkong Airport. Dokpri
Inside Hongkong Airport. Dokpri
Proses transit lancar. Dari gate Imigrasi, kami bergerak tergesa menuju gate yang tertera di layar terminal. untuk berganti pesawat yang akan segera boarding. Tak lama kemudian pesawat jenis Boeing ini mengudara, meninggalkan Hongkong. Membawa kami  menuju Vancouver, Kanada.Dari monitor yang tersedia di masing-masing tempat duduk, penumpang dapat mengamati rute dan posisi penerbangan real time.

Dari Hongkong ke timur melintasi Taiwan. Berlanjut melewati kepulauan Jepang. Terbang di langit wilayah Osaka, Kobe, Nagoya, Tokyo, Hiroshima. Pesawat terus melesat mengarungi langit kelabu biru. Diatas Lautan Pasifik yang terhampar biru luas terkepung lima Benua. Pesawat melintasi pula International Date Line di timur Jepang.

Route to Vancouver. Dokpri
Route to Vancouver. Dokpri
Selanjutnya pesawat melintasi wilayah Timur Rusia, Laut Bering dan Selat Bering.Setelah hampir 13 jam penerbangan sejak dari Hongkong. Pada pagi menjelang siang di tanggal yang sama saat berangkat dari Jakarta, pesawat mendarat anggun di Bandara International Vancouver.

Siang ini udara di kota Vancouver yang terkenal dengan sebutan kota hujan sangat cerah. Langit seolah menahan  hujan yang biasa dicurahkan. Vancouver bergembira menyambut kedatangan kami para pelawat Nusantara. Yang telah terbang jauh mengunjunginya.

Dua Totem kayu menjulang berdiri di area Imigrasi..... Totem adalah seni ukir Indian pada kayu utuh setinggi antara tiga sampai dua puluh meter...

Totem. Dokpri
Totem. Dokpri
Proses Imigrasi berjalan lancar. Keluar dari wilayah Custom, Pauline nona Tiongkok kelahiran Shanghai menyambut kami ramah. Berusaha keras berbahasa Indonesia dengan dialek yang menarik, mengalun mendayu. Pauline akan memandu 32 peserta tur selama seminggu di Kanada.

Perjalanan Tur di Kanada dimulai. Dengan bus besar berwarna putih yang disopiri Thomson warga Kanada keturunan Tiongkok. Dari Bandara bus meluncur menuju Gastown di pinggiran Vancouver.

Gastown adalah area cantik untuk hang out. Berjalan jalan, belanja Souvenir dan pakaian. Juga untuk bersantai, nongkrong di Kafe.

Sekolah seni peran Akting, seni suara, Melukis, Musik ada disini. Baik aliran Klasik, modern atau post modern.

Kawasan ini dirintis pada tahun 1800 an sekian, manakala seorang pelaut membuka Kafe disini. Disusul dengan pembangunan dermaga dermaga kayu kapal Nelayan, kapal dagang, kapal penyeberangan. Juga pembangunan gudang gudang penyimpanan. Kawasan ini menjadi cikal bakal Kota modern Vancouver seperti yang terlihat saat ini.

Pernah suatu saat, bangunan bangunan tua Gastown akan diratakan. Akan dibangun kembali dengan bangunan bangunan bergaya modern. Namun komunitas pecinta bangunan tua memprotes, tidak setuju dengan rencana itu. Akhirnya tencana penghancuran  dibatalkan. Gudang gudang dan bangunan tua direvitalisasi, dialihkan fungsinya menjadi Kafe kafe artistik. Pertokoan, Sekolah seni, Butik. Gastown berubah menjadi kawasan  asri, klasik dan berseni.

Jam Gastown. Dokpri
Jam Gastown. Dokpri
Mengunjungi Gastown tidak afdol kalau tidak bertandang ke titik paling banyak dikunjungi di wilayah ini. Yaitu Jam antik yang tegak berdiri dipinggir jalan protokol. 

Jam yang digerakan dengan tenaga uap. Bangunan Jam itu tidak begitu tinggi, hanya sekitar dua setengah meter. Menjadi penanda ikonik kawasan Gastown. 

Setiap lima belas menit sekali Jam ini berkukuk seperti peluit.Gastown pada awal musim gugur, kawasan ini  didominasi warna cantik kemerahan. Pedestrian di kiri kanan lebar berbahan blok blok merah terakota. Demikian juga bangunan Kafe dan gedung gedung di kedua sisinya.

Pedestrian Gastown. Dokpri
Pedestrian Gastown. Dokpri
Dominasi kemerahan itu disempurnakan  pepohonan berjejer dengan daun daun yang mulai berwarna kuning kemerahan. Memayungi pedestrian.Langit cerah, udara 16 derajat Celsius. Nyaman nian berleha leha di kawasan Gastown.

Usai sejenak bersantai berjalan jalan, membeli beberapa souvenir di Gastown. Rombongan pelawat dipandu Pauline, dengan bus putih melanjutkan perjalanan menuju Stanley park.

Stanley park terletak di tepi laut, sisi lain kota modern Vancouver.

Dari taman ini, menatap ke seberang tersaji pemandangan cantik pusat kota. Dengan pelabuhan Kontener juga terminal kapal pesiar.

Gedung gedung megah, Skycraper berdempetan menjulang, tersambung teminal Cruise dengan kapal kapal putih sedang bersandar. Di ujungnya Crane Crane petikemas tinggi berwarna merah menjadi aksennya.

Siang ini kota modern Vancouver menjelma bak lukisan raksasa. Elok dipayungi langit biru  cerah cemerlang.

Vancouver dari Stanley park. Dokpri
Vancouver dari Stanley park. Dokpri
                Bersambung

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun