1. Vancouver 1
Mutiara di Pantai Barat Kanada
Pagi buta di komplek perumahan. Kutilang Kutilang liar mulai berkicau bersahutan meriah. Mengawali aktivitasnya hari ini, mengantar deru mobil kami meninggalkan rumah.
Jam empat pagi, waktu Subuh belum menjelang. Kami berangkat menuju Bandara Soetta, Â akan menunaikan Sholat Subuh disana.
Jalanan lengang. Gedung gedung tinggi di sepanjang Gatot Subroto berpendaran cahaya. Jakarta belum menampakan wajah aslinya yang keras. Masih terlelap dalam tidurnya. Tenang dan damai.
Tak sampai satu jam, kami telah tiba di Bandara Soetta Terminal tiga.
Rombongan traveler ke Kanada - Alaska mulai berdatangan. Akan terbang pukul 8.25 pagi. Dengan Cathy Pacifik Airline menuju Vancouver. Kota di pantai barat Kanada.
Sebetulnya dalam hati sempat ragu juga dengan rencana perjalanan ini. Pasalnya pesawat nantinya akan transit terlebih dulu di Hongkong sebelum melanjutkan  terbang ke Vancouver. Apakah keramaian Demonstrasi yang lagi marak akhir akhir ini di Hongkong akan merangsek sampai ke Bandara lagi?
Namun akhirnya naluri dan analisis mengatakan, para Demonstran pasti cukup cerdas untuk tidak membuat orang orang kapok bepergian ke Hongkong. Lagi pula Junior di rumah berpesan, kalau ada demonstran sampai ke Bandara supaya dipotret. Katanya demonstrasi itu bagian dari peristiwa bersejarah penting yang akan dikenang lama. Perlu diabadikan.
Mantep sudah untuk berangkat. Tanpa ragu lagi. Kalau nanti pesawat tertahan, berniat akan menikmati suasana Hongkong yang selalu menarik.
Dibawah sana, Teluk dan kota Jakarta pasti sudah mulai menggeliat dalam gelora aktivitasnya. Good bye for a while, memandang kebawah dari angkasa. Sambil membayangkan para pekerja, pebisnis sibuk dan bermacet ria.Â
Menjalani segala kewajiban serta kegiatannya. Good luck to you all guys hard and smart workers.Untuk kesekian kalinya kembali Awak dan isteri berpiknik. Perjalanan yang membuat lelah. Namun menyenangkan dan menyegarkan. Dan selalu ingin kembali mengulang.
Hampir lima jam mengangkasa tenang. Air con di kabin distel maksimal, para penumpang berselimut kedinginan. Akhirnya Air Bus mendarat mulus di Bandara Hongkong.
Hari ini tidak ada demonstrasi di Hongkong. Hongkong damai. Bandaranya yang modern, megah tetap sibuk melayani ribuan pendatang, pemampir maupun para pemergi.
Dari Hongkong ke timur melintasi Taiwan. Berlanjut melewati kepulauan Jepang. Terbang di langit wilayah Osaka, Kobe, Nagoya, Tokyo, Hiroshima. Pesawat terus melesat mengarungi langit kelabu biru. Diatas Lautan Pasifik yang terhampar biru luas terkepung lima Benua. Pesawat melintasi pula International Date Line di timur Jepang.
Siang ini udara di kota Vancouver yang terkenal dengan sebutan kota hujan sangat cerah. Langit seolah menahan  hujan yang biasa dicurahkan. Vancouver bergembira menyambut kedatangan kami para pelawat Nusantara. Yang telah terbang jauh mengunjunginya.
Dua Totem kayu menjulang berdiri di area Imigrasi..... Totem adalah seni ukir Indian pada kayu utuh setinggi antara tiga sampai dua puluh meter...
Perjalanan Tur di Kanada dimulai. Dengan bus besar berwarna putih yang disopiri Thomson warga Kanada keturunan Tiongkok. Dari Bandara bus meluncur menuju Gastown di pinggiran Vancouver.
Gastown adalah area cantik untuk hang out. Berjalan jalan, belanja Souvenir dan pakaian. Juga untuk bersantai, nongkrong di Kafe.
Sekolah seni peran Akting, seni suara, Melukis, Musik ada disini. Baik aliran Klasik, modern atau post modern.
Kawasan ini dirintis pada tahun 1800 an sekian, manakala seorang pelaut membuka Kafe disini. Disusul dengan pembangunan dermaga dermaga kayu kapal Nelayan, kapal dagang, kapal penyeberangan. Juga pembangunan gudang gudang penyimpanan. Kawasan ini menjadi cikal bakal Kota modern Vancouver seperti yang terlihat saat ini.
Pernah suatu saat, bangunan bangunan tua Gastown akan diratakan. Akan dibangun kembali dengan bangunan bangunan bergaya modern. Namun komunitas pecinta bangunan tua memprotes, tidak setuju dengan rencana itu. Akhirnya tencana penghancuran  dibatalkan. Gudang gudang dan bangunan tua direvitalisasi, dialihkan fungsinya menjadi Kafe kafe artistik. Pertokoan, Sekolah seni, Butik. Gastown berubah menjadi kawasan  asri, klasik dan berseni.
Jam yang digerakan dengan tenaga uap. Bangunan Jam itu tidak begitu tinggi, hanya sekitar dua setengah meter. Menjadi penanda ikonik kawasan Gastown.Â
Setiap lima belas menit sekali Jam ini berkukuk seperti peluit.Gastown pada awal musim gugur, kawasan ini  didominasi warna cantik kemerahan. Pedestrian di kiri kanan lebar berbahan blok blok merah terakota. Demikian juga bangunan Kafe dan gedung gedung di kedua sisinya.
Usai sejenak bersantai berjalan jalan, membeli beberapa souvenir di Gastown. Rombongan pelawat dipandu Pauline, dengan bus putih melanjutkan perjalanan menuju Stanley park.
Stanley park terletak di tepi laut, sisi lain kota modern Vancouver.
Dari taman ini, menatap ke seberang tersaji pemandangan cantik pusat kota. Dengan pelabuhan Kontener juga terminal kapal pesiar.
Gedung gedung megah, Skycraper berdempetan menjulang, tersambung teminal Cruise dengan kapal kapal putih sedang bersandar. Di ujungnya Crane Crane petikemas tinggi berwarna merah menjadi aksennya.
Siang ini kota modern Vancouver menjelma bak lukisan raksasa. Elok dipayungi langit biru  cerah cemerlang.