Mohon tunggu...
Gigih Mulyono
Gigih Mulyono Mohon Tunggu... Wiraswasta - Peminat Musik

Wiraswasta. Intgr, mulygigih5635

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Piknik di Ci Joglo Semar, Capter 5

31 Agustus 2019   07:04 Diperbarui: 31 Agustus 2019   07:13 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jembatan Kali Kutho Weleri. Dokpri

Siluet siluet jingga mulai menghiasi langit. Di sebelah kanan jauh, nampak temaram kebiruan Gunung Ciremai yang misterius. Menjulang membayang dibalik   awan putih tipis. Ada cerita setempat, konon selain dari kaki Gunung Lawu suatu saat nanti dari lereng Gunung Ciremai akan muncul sosok orang bijak yang akan memimpin bumi Nusantara. Entahlah apakah benar dan kapan itu akan terjadi.

Mobil semakin menjauh memunggungi Gunung Ciremai. Di kiri kanan mobil, angin mendesis pelan bak senandung para insan kesepian. Nglangut, menunggu datangnya pujaan.

Driver santai, menghela nikmat di jalanan lengang. Tiyang memicingkan mata, menahan godaan terlelap kala senja. Membayangkan beberapa tahun mendatang, menyusuri jalur trans Jawa atau trans Sumatera bakalan tidak kalah menarik dengan merambah highway di Eropa, Amerika, Cina atau Jepang. Lancar, indah dan aman.

Tengah melamun, tiba tiba jauh di depan sana dalam lumuran biasan bercak sinar Mentari, menjulang sosok melengkung merah di tengah jalan. Gigantik.

Semakin dekat, semakin jelas. Sosok ini pernah trending di medsos. Itulah jembatan baru Kali Kutho di wilayah Weleri. Tinggi, bentangannya lebar menaungi kendaraan kendaraan yang nampak kecil melintas dibawahnya.

Jembatan Kali Kutho tegak perkasa. Lebar, panjang, megah dan begitu merah. Indah.

Mobil melaju dibawah jembatan merah tanpa mengurangi kecepatan. Tak lupa menjepretkan HP andalan, mengabadikan sosok merah raksasa itu.

Warna jingga semakin meriah berarak di langit. Pertanda senja bertambah tua, mobil berbelok ke kiri. Menuju eksit untuk segera masuk kota Semarang.

Semarang adalah kota yang dirintis Ki Ageng Pandan Aran 1, sekaligus ki Ageng pula yang memberikan nama Kota pantai dipesisir utara Jawa ini.

Saat berkeliling wilayah yang dipercayakan padanya meninjau daerah yang subur. Di tengah lahan pertanian menghijau ki Ageng melihat jejeran pohon pohon Asem atau Asam yang berjarak arang arang. Atau jarang jarang. Penampakannya begitu perkasa sekaligus indah memberinya inspirasi. Maka jadilah ki Ageng memberikan nama Asem Arang atau Semarang kepada wilayah ini. Abadi hingga sekarang.

Kini Semarang adalah kota terbesar ke empat di Indonesia. Kota pelabuhan yang terus berkembang dan mempercantik diri. Sore ini kami datang mengunjungi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun