Mohon tunggu...
Gigih Mulyono
Gigih Mulyono Mohon Tunggu... Wiraswasta - Peminat Musik

Wiraswasta. Intgr, mulygigih5635

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Piknik di Ci Joglo Semar, Catatan Perjalanan 1

29 Agustus 2019   10:15 Diperbarui: 29 Agustus 2019   10:30 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

#Pulang ada saatnya memiliki makna kuat dan menggelorakan hati.#

Kata Pulang memiliki bobot dan arti yang bisa berlainan. Tergantung dalam peristiwa apa pulang itu terjadi. Pulang kantor, pulang sekolah, pulang dari bermain main adalah peristiwa rutin biasa. Tidak menimbulkan getaran hati cukup berarti.

Sunrise Borobudur. Dokpri
Sunrise Borobudur. Dokpri
Pulang dari rantauan jauh, pulang dari opname di rumah sakit atau pulang setelah baru dicopot dari jabatan tentu terasa sangat berbeda dari peristiwa pulang pulang biasa.

Pulang dengan P besar dan makna terbesar, adalah manakala seseorang wafat meninggalkan dunia fana, berpulang. Kepulangan yang tidak hanya berujud dengan Raga telentang tak berdaya. 

Namun juga momen ketika Arwah yang selama ini menyatu raga terbang, pergi meninggalkannya menuju alam lain. Melanglang terlebih dahulu entah dimana, menunggu hari timbangan Amal kebaikan dan laku keburukan. Dan pada saatnya Arwah itu akan bersemayam abadi. Di Neraka dicuci bersih terlebih dahulu, sebelum pada saatnya ditransfer ke Sorga.

Parang Tritis. Dokpri
Parang Tritis. Dokpri
Pulang dalam catatan perjalanan berikut, adalah pulang dalam rangka Pelancongan, Reunian, Ziarah. Sekaligus untuk menengok kampung halaman serta handai taulan. Di sekitaran Ci Joglo Semar ( Cirebon, Jogya, Solo, Semarang).Pulang yang cukup membuat antusias, ditunggu tunggu dengan gembira. Meskipun tanpa rencana dan itenerary rinci mau kemana saja.

Hanya semata akan berkendara ke Timur.

***

Jembatan Kali Kutho. Dokpri
Jembatan Kali Kutho. Dokpri
Kami, bapak isteri dan anak akan pulang. Membawa mobil, menyusuri jalan darat menuju Jawa Tengah dan Yogyakarta. Melancong kemana saja, nanti sambil jalan akan ditentukan dan dikompromikan bersama. 

Yang pasti reunian dengan teman teman, bapak ibu senior para alumni dari kantor instansi BUMN di tepi Selat Makassar akan mengambil tempat di Yogyakarta. Kota Wisata, pelajar dan Budaya.

Sebenarnya perjalanan darat ini telah direncanakan akan dilakukan di sekitar Lebaran yang lalu. Saat gelombang arus mudik, terutama dari ibukota Jakarta seolah air bah manusia. 

Membanjiri kota kota dan daerah daerah lain. Pergerakan manusia yang membikin repot banyak instansi. Namun menjadi madu bisnis bagi institusi transportasi, kuliner, produsen sandang, perhotelan dan tentu saja pariwisata.

Para pemudik berjuang susah payah. Kerepotan, kecapaian namun diliputi semangat dan hati gembira menuju kampung halaman untuk bertemu kerabat dan sahabat.

Termasuk kami sekeluarga, telah bersiap untuk ikut arus mudik berkendara darat. Namun rencana untuk pulang dan berHalal Bihalal di momen Lebaran itu pupus, harus ditunda terlebih dahulu karena suatu musabab. Pepatah yang mengatakan, Manusia merencanakan Tuhan menentukan berlaku bagi kami saat itu. Tiga hari menjelang lebaran Tiyang harus beristirahat total. Karena tiba tiba badan ambruk sebelum hari H awal mudik tiba.

Kini dengan semangat tinggi, kembali kami merencanakan untuk melakukan perjalanan darat yang tertunda.

Rencananya pagi hari berangkat dari Cibubur. Lalu menjelang siang akan sampai kota Cirebon. Sejenak akan kulineran Nasi Jamblang, Tahu Gejrot atau Empal Gentong dan klintong klintong di kota Udang itu. Kemudian dari Cirebon menuju Semarang untuk menginap dan berwisata di kota Lumpia ini. Selanjutnya menuju kota Solo. Namun sebelum sampai kota Keroncong Solo, akan terlebih dulu sejenak mampir di kota Crocodile forget atau Boyolali. Ada yang kami incar di kota Susu itu.

Solo dan sekitarnya adalah kampung halaman. Akan berkunjung dan Ziarah, serta melanglang kemana. Nanti tergantung mood dan suasana hati.

Selanjutnya ke Yogya, Borobudur, Dieng dan destinasi lain. Baru akan kembali ke Jakarta. Berharap perjalanan panjang dan akan cukup lama ini lancar, menyenangkan.

1. Cirebon

# Destinasi Wisata yang perlu dipoles #

Pagi belum rekah benar. Burung Perkutut dan Tekukur klangenan di halaman belakang telah  ramai berpaduan suara. Suara suara bertekukur ulem menenteramkan. Mengiringi aktivitas pagi ini.

Hampir pukul tujuh, mobil beranjak meninggalkan rumah. Memulai menggelandang  menuju Timur. Sesaat kemudian langsung berdesakan, ikut larut dalam kemacetan lalu lintas menuju Cileungsi.

Untuk menghindari kemacetan pagi di jalur mainstream JOOR yang biasanya Audzubilah, kami akan mengambil jalan terobosan. Melalui jalan kecil Cileungsi menuju Cikarang.

Pagi cerah nan kering di dipertengahan kemarau. Dengan Antusias Kami menuju Jawa Tengah.

Patung Arjuna Wijaya Boyolali. Dokpri
Patung Arjuna Wijaya Boyolali. Dokpri
Candi Plaosan. Dokpri
Candi Plaosan. Dokpri
*) Bersambung

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun