Mohon tunggu...
Gigih Mulyono
Gigih Mulyono Mohon Tunggu... Wiraswasta - Peminat Musik

Wiraswasta. Intgr, mulygigih5635

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Aneka Ragam Nuansa di Jepang, CatPer 28

27 Agustus 2019   19:10 Diperbarui: 27 Agustus 2019   19:17 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Toko Tas serba 5400 yen. Dokpri

        *********
Usai makan siang di kawasan Akasuka, rombongan melanjutkan perjalanan menuju Ginza. Kawasan belanja yang tersohor di Tokyo.

Hari Sabtu ini Car Free Day diberlakukan di jalan pertokoan Ginza. Apakah car free ini diberlakukan setiap hari Sabtu ataukah hanya Sabtu di minggu tertentu, entahlah.

Kawasan pertokoan Ginza adalah jalan raya besar dengan pertokoan berderet di kiri kanan. Terletak di jantung kota Tokyo. Ginza hanyalah salah satu kawasan pertokoan tersohor di Tokyo. Kawasan perbelanjaan dan walking tour lain yang tidak kalah kesohornya masih beberapa. 

Seperti Shibuya yang sangat terkenal dengan crossing walk nya yang unik. Dan konon merupakan penyeberangan jalan tersibuk di dunia. Kawasan yang lain adalah Shinjuku. Dan juga  kawasan keramaian unik dan ikonik di Tokyo adalah Harajuku.

Ginza Tokyo. Dokpri
Ginza Tokyo. Dokpri
Harajuku adalah kawasan dengan segmen pengunjung utama bagi anak muda. Awak kesana delapan tahun yang lalu. Dan merasa ikut menjadi muda. Kawasan Harajuku yang paling ramai adalah Takhesita Dori. Selempang Jalan 400 meter diperuntukan hanya untuk pejalan kaki. Di kiri kanan berjejeran rapat toko toko fashion, kafe young style. 

Di jalan itu kita akan menemui banyak anak anak muda yang berjalan jalan dengan pakaian dan asesori aneh. Bahkan unik tak terduga. Itulah Harajuku Style yang funky. Namun terkadang ada juga style yang menakutkan.Kembali ke Ginza, kawasan termahal di Jepang. Konon harga tanah per Meter persegi disini adalah Rp 5,6 Milyar. Selangit, hampir tak bisa dipercaya.

Apa yang menarik disini. Kiri kanan adalah pertokoan barang branded, kafe kafe dan toko toko lainnya. Jaman sekarang kawasan seperti ini adalah biasa. Ada disetiap kota besar. Awak terkesan dengan gedung toko fashion Uniqlo  yang terbesar di antara gerai gerai Uniqlo di seluruh dunia, 12 lantai. Uniqlo, yang terkenal sebagai penyedia fashion pakaian pakaian casual dan juga pakaian musim dingin ini telah mendunia. Menjadi salah satu Brand kebanggaan negeri sakura ini.

Ada lagi toko tas dan koper yang layak didatangi kalau sedang menyambangi Ginza. Nyelip di antara deretan toko toko besar, ada satu toko relatif kecil yang ramai. Toko bernama Ginza Karen ini menjual tas dan Kopor. Dari tas kecil hingga Kopor bagasi besar 29 inch. 

Setiap item entah besar atau kecil  dihargai sama, 5400 yen. Atau sekitar 600 ribu rupiah. Banyak pengunjung antri membeli tas tanpa merk dan asal produk. Model model dan bentuk tas dan kopor kopir itu tidak kalah dengan barang branded. Juga kelihatan kuat, tahan banting. Awak termasuk tergoda untuk membeli beberapa.

Matahari telah condong ke barat. Usai window shopping dan bersantai santai, rombongan meninggalkan Ginza. Menuju pulau Odaiba, pulau reklamasi di teluk Tokyo.

Toko Tas serba 5400 yen. Dokpri
Toko Tas serba 5400 yen. Dokpri
            *******
Bus menyeberangi Rainbow Bridge sepanjang 793 meter. Sampailah kami di pulau Odaiba, kawasan baru dan modern di Tokyo.

Odaiba adalah nama dari enam pulau reklamasi di teluk Tokyo. Dibangun pada masa keShogunan Tokugawa sebagai benteng pertahanan kota Edo atau Tokyo. Di pulau pulau ini berjajar meriam meriam penghalau untuk serangan dari sisi laut. Di akhir abad 19, Jepang mendapat tekanan dan serangan laut dari Amerika yang dipimpin Komodor Perry.

Tak lama Odaiba sebagai benteng pertahanan Tokyo. Sejak 1928, pulau ketiga dari enam pulau itu mulai dialih fungsikan menjadi kawasan bisnis. Hingga menjadi Odaiba seperti yang terwujud saat ini.

Kami menuju salah satu Mall di Odaiba, Diver City. Di halamannya, menjulang patung Gundam. Patung putih super hero itu setinggi hampir menyamai bangunan Mall.

Dibelakang Mall adalah kawasan cantik dan rapi. Ada Promenade ramai, dipadati para pejalan sore itu. Dari promenade ini, barisan gedung gedung tinggi kota Tokyo dibelakang Rainbow Bridge berjajar dibawah naungan langit kelabu.

Tokyo from Rainbow Bridge. Dokpri
Tokyo from Rainbow Bridge. Dokpri
Sayang sore ini mendung menutup langit. Mestinya momen Matahari tenggelam diantara gedung gedung kota Tokyo akan menyajikan pemandangan cantik dan fotogenic dari kawasan Odaiba.Bagi penggemar otomotif, bisa mengunjungi museum Toyota di Obaida yang memajang model, tipe setiap produk Toyota, pabrikan Otomotif terbesar di dunia dari tahun ke tahun.

Malam menjelang di Odaiba. Lampu lampu belum sepenuhnya terang.  Bus tunggangan meninggalkan kawasan Odaiba. Menuju hotel terakhir kami di Jepang. Tokyo Dome di jantung kota.

       

Replika Gundam di Odaiba. Dokpri
Replika Gundam di Odaiba. Dokpri
 

              Bersambung

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun