Mohon tunggu...
Gigih Mulyono
Gigih Mulyono Mohon Tunggu... Wiraswasta - Peminat Musik

Wiraswasta. Intgr, mulygigih5635

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Aneka Ragam Nuansa di Jepang, Capter 15

23 Agustus 2019   18:03 Diperbarui: 23 Agustus 2019   18:13 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bau bau dedaunan begitu alami. Kami melintasi Pinus raksasa. Selintas Pinus ini mirip Cemara Udang yang banyak tumbuh di pulau Madura. Ken bilang pohon ini berumur hampir seribu tahun.

Puluhan batangnya berwarna merah muda menjulur kesana kemari. Batang pinus yang harus ditopang pilar pilar bambu untuk menahan beratnya agar tidak rubuh. Pohon sangat tua namun tetap menguarkan aura pesona. Entah berapa ratus tahun lagi pohon ini bisa bertahan.

Taman yang dibangun tahun 1676 oleh keluarga Maeda Tsunanori ini menjadi legacy indah dari seorang pemimpin daerah. Bermanfaat dan dinikmati puluhan generasi generasi berikutnya.

Meninggalkan taman Kenrokuen, menutup perjalanan panjang kami hari ini. Satu hari perjalanan bernuansa hijau. Sejak dari desa Shirakawago di lembah gunung pinus hijau. Melintasi bekas medan perang Sekigahara yang menghijau. Menyeberang jembatan hijau Kastil Kanazawa. Ditutup dengan menyambangi kedamaian dan hijau rimbun taman Kenrokuen.

Wisata hijau hari ini diakhiri dengan early dinner Bento set. Ditutup dengan menenggak Oca panas berwarna kehijauan. Bus melanjutkan perjalanan. Satu jam kemudian kami telah chek in di salah satu hotel di kota Toyoma. Segera beristirahat. Menghimpun tenaga untuk acara wisata besok yang lebih menarik.

Besok rombongan akan menempuh perjalanan piknik putih. Mendaki Gunung Tateyama berselimut es dan salju yang disebut Alpine route. Karena kemiripannya dengan pegunungan Alpen di Eropa.Yang melintasi negara Swiss, Austria, Italia dan Jerman.

               Bersambung

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun