Mohon tunggu...
Gigih Mulyono
Gigih Mulyono Mohon Tunggu... Wiraswasta - Peminat Musik

Wiraswasta. Intgr, mulygigih5635

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Aneka Ragam Nuansa di Jepang, Capter 13

23 Agustus 2019   09:12 Diperbarui: 23 Agustus 2019   09:25 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


4. Sekigahara

Meninggalkan Shirakawago yang terletak di wilayah Gifu dan Ishikawa. Bus menyusuri hutan, perbukitan, persawahan juga sungai sungai. Memandangi bukit dan hutan itu, Awak jadi teringat kisah pertempuran dahsyat Sekigahara di awal Abad 17. Yang terjadi disekitar wilayah Gifu ini.

Pertempuran Sekigahara adalah pertumpahan darah antara para pengikut Hideyoshi. Yang memakan ribuan korban. Pertempuran ini merubah arah Sejarah Jepang untuk 200 tahun mendatang.

Ketika Hideyoshi sang pemersatu Jepang penerus Nobunaga, semakin tua dan belum memiliki anak kandung. Dia memungut Hidetsugu keponakannya, menjadi anak angkat. Sekaligus calon penerus kekuasaan Hideyoshi. Sebagai ketua Klan Jepang.

Di usia menjelang 57 tahun, hal yang tidak disangka sangka terjadi. Hideyoshi memiliki putra kandung dari putri Yodo isteri mudanya yang cantik. Bayi ini diberi nama Hideyori.

Ketika Hideyori semakin besar, Hideyoshi bimbang. Timbul keinginan kuat untuk menetapkan putranya Hideyori sebagai penerusnya. Namun di lain pihak, dirinya sebelumnya telah menunjuk Hidetsugu sebagai calon penerusnya.

Keinginan baru itu semakin menguat dan tidak bisa dibendung lagi. Untuk memuluskan keinginannya menjadikan Hideyori sebagai  penerusnya, dia membuat keputusan konyol yang akan disesalinya dikemudian hari.

Hidetsugu dan keluarganya diasingkan. Bahkan tak lama kemudian atas keinginan Hideyoshi, Hidetsugu beserta seluruh keluarganya, termasuk perempuan dan anak anak diperintahkan melakukan Seppuku atau Harakiri. Bunuh diri massal menuruti titah junjungannya..... Seppuku pada masanya sering dilakukan atas nama Kesetiaan, Pengabdian atau Harga diri.....

Hidetsugu beserta keluarganya melakukan seppuku dilandasi Kesetiaannya kepada Hideyoshi, ayah angkatnya.

Sejak kematian Hidetsugu dan keluarganya, jadilah Hideyori sebagai calon penerus tunggal Hideyoshi.

Ketika Hideyoshi semakin tua dan sakit sakitan, ada dua keputusan penting yang dianggapnya konyol dan sangat disesalinya. Yang pertama adalah perintah Seppuku kepada Hidetsugu dan keluarganya, berjumlah 37 orang. Hidetsugu adalah pembantu andalan, cakap dan terpercaya. Namun dirinya tega memerintahkannya melakukan Seppuku. Demi mulusnya Hideyori sebagai penerus. Inilah kebodohan dan kekonyolan yang tak terbayangkan, bahwa dirinya yang melakukan.

Kebodohan besar ke dua adalah perintahnya untuk menyerbu Korea. Bukannya membuat lebih solid persatuan dalam negeri yang masih sering terjadi pergolakan. Malah menuruti ego dan keserakahan ingin menduduki negeri tetangga. Perang yang menghabiskan sumber daya besar. Namun berakhir dengan kegagalan.... Penyerbuan ke Korea sering disebut juga perang tujuh tahun.... Pasukan yang sudah compang camping dan diambang kehancuran di negeri orang, terpaksa ditarik mundur.

Ketika Hideyoshi semakin sakit sakitan dan merasa hidupnya tidak lama lagi, untuk menjamin masa depan anaknya Hideyori yang masih kecil. Hideyoshi  membentuk Dewan Pelindung. Mengangkat lima orang kepercayaannya sebagai anggota Dewan. Salah satunya adalah Tokugawa Ieyasu. Dewan ini bertugas menjaga, membimbing dan melindungi Hideyori sebagai putra mahkota.

Ketika Hideyoshi mangkat di usia 62 tahun, umur Hideyori menjelang 7 tahun. Sepeninggal Hideyoshi, alih alih kompak menjalankan amanah membimbing Hideyori, para anggota Dewan ini justru cekcok diantara mereka sendiri. Berebut pengaruh dan kekuasaan.

Perpecahan dan perebutan kuasa semakin meruncing. Akhirnya terjadilah perang besar antara Tokugawa Ieyasu disatu pihak. Melawan para pelindung lainnya di pihak lain. Disebut perang Sekigara. Terjadi di wilayah Gifu, awal tahun 1600 M.

Perang dimenangkan Ieyasu. Selanjutnya Ieyasu mendirikan dinasti keShogunan yang berpusat di kota Edo atau Tokyo. KeShogunan adalah pemerintahan militerisme. Yang menjadikan Kaisar hanya sebagai simbol.

Nantinya, KeShogunan yang didirikan Tokugawa Ieyasu akan berlangsung selama 200 tahun. Imperium keShogunan berakhir saat terjadinya pembaharuan sistem pemerintahan di jaman Kaisar Meiji. Disebut Meiji Restorasi. Pemerintahan dipegang penuh oleh Kaisar. Kaisar tidak lagi hanya sebagai simbol dan boneka.

Dari ajang pertempuran dahsyat Sekigahara ini, akan lahir seorang pahlawan Dewa Pedang Jepang. Yang dikenang dan tersohor hingga sekarang. Bernama Miyamoto Musashi.

Musashi yang nama mudanya Takezo, adalah sukarelawan perang membela pihak yang berseberangan dengan Tokugawa Ieyasu.

Bersama temannya Matahachi, Takezo bersembunyi dibawah tumpukan mayat pasukan yang kalah dibantai pasukan Ieyasu. Mereka berdua berhasil meloloskan diri dan melarikan diri dari medan perang. Kembali ke desanya.

Di perjalanan pulang, Matahachi terpikat dan menikah dengan seorang janda kaya yang menolong mereka menyelamatkan diri dari pengejaran. Takezo terpaksa pulang ke desanya sendirian.

Takezo yang kemudian bernama Miyamoto Musashi tekun, sangat keras mendalami seni bermain pedang, juga filosofi kehidupan. Akhirnya menetapkan hati, menjadikan seni Pedang sebagai jalan hidupnya.

Musashi menjadi Ronin pengembara. Ronin adalah sebutan untuk Samurai yang tidak memiliki majikan. Musashi menggelandang mencari lawan tanding. Demi menyempurnakan ilmu pedangnya.

Dalam pengembaraannya, Musashi menantang duel jagoan jagoan bela diri tersohor. Menantang perguruan perguruan bela diri. Musashi tidak pernah kalah dalam pertarungan.

Kisah nyata Musashi ditulis sangat menarik oleh Eiji Yoshikawa. Yang juga menulis kisah Hideyoshi Toyotomi berjudul Taiko.

Terjemahan dalam bahasa Indonesia kisah Musashi pertama kali dimuat bersambung di harian Kompas awal tahun 1980 an. Awak membacanya saat kuliah di Yogya.

Sekarang kisah Musashi menjadi buku tebal ribuan halaman. Diterbitkan Gramedia. Buku inspiratif dan epic ini sangat direkomendasikan untuk dibaca.

Bersambung

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun