Selain rencana pembangunan Taj Mahal Hitam yang tidak pernah ada buktinya. Beredar juga cerita lain, yang saat ini sedang menjadi pentas pertunjukan drama di Inggris.
Konon Mumtaz Mahal isteri ke tiga Shah Jahan tercinta, selain jelita juga jago bermain Catur sebagaimana suaminya. Mumtaz adalah pemain Catur menangan. Hampir tidak pernah kalah. Demikian juga Sang Sultan.
Sultan penasaran dan mengajak bertanding Isterinya untuk bermain Catur. Namun Sang Isteri menolak. Rupanya ada agenda tersembunyi dibalik penolakan penolakan itu.
Dari dua isterinya terdahulu, Shah memiliki banyak putera puteri. Demikian juga dari selir selir yang lain. Mumtaz sendiri memiliki belasan anak. Dalam hatinya Mumtaz menginginkan anaknya akan menjadi penerus Kesultanan Mughal.
Ketika Sultan, sang suami terus mendesak, akhirnya Mumtaz bersedia meladeni bertanding Catur. Namun dengan sebuah taruhan besar. Yaitu Tahta Kesultanan. Kalau Sultan kalah bertanding, Tahta harus diserahkan kepada Mumtaz untuk memilih penerus Sultan. Sultan bimbang, akhirnya  bersedia memenuhi taruhan meski enggan. Demi gairah dan rasa penasaran untuk mengalahkan sang Jawara Catur, Isterinya.
Pertandingan Catur Suami Isteri itu berlangsung seru. Tetapi Sultan dapat dikalahkan isterinya Mumtaz Mahal. Dalam kekalahannya Sultan marah besar dan mata gelap. Saking marahnya kursi tempat duduk  Mumtaz didorong keras. Mumtaz jatuh terjengkang. Terluka parah. Akhirnya meninggal tak tertolong.
Sultan kaget melihat akibat kemarahannya. Merasa sangat menyesal melihat Isteri kesayangannya  meninggal. Setahun berselang setelah kematian Mumtaz, Taj Mahal mulai dibangun untuk menebus sesal.
Dari kisah ini pula beredar spekulasi dan pertanyaan. Apakah Taj Mahal itu dibangun sebagai monumen Cinta atau monumen  Penyesalan?
Selain spekulasi diatas, masih ada lagi cerita lain. Yang terjadi belum  lama. Seorang Sejarawan India meminta pengadilan kota Agra untuk membuka ruang bawah tanah Taj Mahal yang selama ini dikunci, disegel tidak boleh dibuka.
Sejarawan itu telah meneliti dan berkeyakinan, sebenarnya Shah Jahan tidak membangun Taj Mahal dari awal. Dia hanya merenovasi bangunan itu. Dan menambah beberapa bangunan minor.
Dengan segala teori dan penelitiannya, menurut sang Sejarahwan Taj Mahal sudah berdiri sejak lama. Jauh sebelum pemerintahan Shah Jahan. Bangunan itu sejatinya adalah Candi Shiwa. Tempat pemujaan untuk Dewa Shiwa.