Mohon tunggu...
Gigih Mulyono
Gigih Mulyono Mohon Tunggu... Wiraswasta - Peminat Musik

Wiraswasta. Intgr, mulygigih5635

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Menyusuri Balkan, Catatan perjalanan 29

11 Oktober 2018   17:45 Diperbarui: 11 Oktober 2018   18:31 587
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Travel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Imaginery of Indonesia River and Sea Cruise

Makan malam terakhir di Kapal ini. Ada acara parade perpisahan. Kapten beserta jajarannya, koordinator pelayanan dan staf serta bagian Admin, bergantian berbaris berkeliling ruangan.

Makan malampun dipercepat, akan ada  Bulgaria folk performance, di Panorama Lounge, setelah Dinner.

Jam 20.45 folk performance dimulai. Empat pemusik, satu penyanyi perempuan, tiga dancer perempuan dan tiga dancer pria telah siap. Show dimulai, nyanyian dan tarian dinamis diperagakan , diiringi musik tradisional berirama cepat. Kaki kaki lincah bergerak rancak. Cukup menghibur.

Performance usai pukul 22.00 lebih. Kembali ke kamar. Walau sudah terkantuk kantuk, tetap pingin segera kembali ke Panorama Lounge,untuk nimbrung nyanyi. Ini kesempatan terakhir bisa berkolaborasi dengan Gabor, sang pianis Kapal.

Kamar menjadi gelap. Sedikit terhuyung keluar. Menyusuri gang, jalan utama Kapal berkarpet merah. Turun tangga beberapa undak. Denting denting keyboard Gabor  nyaring terdengar.

Masuk Panorama Lounge. Gabor sedang menyanyikan lagu beat cepat tahun 70 an. Celingukan mencari passenger Indonesia, tidak ada. Di floor, beberapa pasangan bule asyik ber jojing. Kaki menghentak, berputar. Pasangan saling menjauh, kemudian mendekat lagi. Tak hirau dengan sekitarnya.... hepi banget mereka.

Bersiap siap. Begitu Gabor mengakhiri lagunya dengan tekanan keras sepuluh jarinya di tuts piano, saya maju ke depan. Saya sudah berkenalan dengan Gabor sejak malam pertama. Bahkan sempat uji coba. Mendendangkan beberapa larik lagu. Waktu itu Gabor mengacungkan jempol ke saya, pertanda oke.

Jadi ketika saya maju, Gabor tidak kaget. Bahkan memperkenalkan Saya sebagai teman Indonesia yang akan berdendang. Berbisik ke Gabor, irama Bosas di D minor. Intro *Autum Leaves,* slow mengalun dari Piano. Suara saya ternyata cukup di terima. Begitu Saya mulai berdendang, para dancers itu kembali melangkah ke floor. Berdansa cheek To cheek, pipi ketemu pipi, berayun ayun. Ketika mendekati Closing, suara meninggi panjang, fade. Autum leaves selesai, diikuti tepuk tangan dan teriakan para dancer senior. More .... more.

Dada membusung, Kembali berbisik ke Gabor. Rock and roll di B. Dengan style Elvis Presley, *Kiss me Quick* memenuhi Lounge, mengalun kencang dari penyanyi Cibubur.

"Oh let the band keep on playing, while we are swaying, let keep on praying, and never stop"

Pedansa semakin cepat menari. Kaki tangan serabutan, menggeletar, menggila.

"Oh oh kiss me Quick,

While We still have This feeling, hold me close and never let me go ....cause.. dst"

Tiba tiba ada yang menyodok nyodok pinggang

" heh heh bangun bangun, masih jam  tiga pagi teriak teriak, bangunin tetangga tu" Istri mendorong pundak,

" mimpi jadi penyanyi lagi ya, masih malam"

Ya ampun, rupanya hanya mimpi. Tidur teriak teriak , terlalu semangat. Duduk di pinggir ranjang. Ogah ogahan bangkit dan melangkah ke kamar mandi. Balik dari kamar mandi istri sudah lelap lagi. Mata ini terlanjur nyalang. Iseng iseng ceking lagi koper koper. Besok pagi chek out , sudah harus meninggalkan Kapal.

Ah pasti tidak bisa tidur lagi nih. Mending keluar kamar. Ke kiri menyusuri gang merah. Kali ini benar benar dalam keadaan sadar, tidak mimpi lagi. Ke kafe di buritan kapal yang buka 24 jam. Selalu tersedia minuman dan makanan kecil , gratis.

Sepi, Tidak ada orang disitu. Membuat teh panas, duduk sendirian. Mengambil brosur Avalon yang terpajang di rak. Lampu redup, remang remang. Merenung, pagi sangat sunyi. Hanya getar getar mesin kapal, lirih.

Buka buka brosur Avalon. Memang spesialisasi Avalon adalah River Cruise. Membaca informasi jalur pelayaran yang dipasarkan; sungai Danube, Rhine, Seine, Amazone, Gangga. Aha ada juga yang di Asia Tenggara. Mekong River Cruise, melayari Vietnam dan Kamboja. Irrawady River Cruise di Myanmar.

Terbersit pikiran, kenapa tidak ada Cruise sungai di Indonesia ? Juga tidak ada International Sea Cruise rutin di Indonesia.

Teringat beberapa waktu lalu, mengikuti Sea Cruise Royal Carribean dari Singapore 4 hari 5 malam. Dengan Rute Singapore, Kuala Lumpur, Penang, Phuket Thailand, dan kembali ke Sing. Kapal 14 tingkat, berkapasitas 2500 orang itu penuh.

Saya mengambil pensil dan kertas tissue. Mencoret coret. Sea Cruise Hub Terminal; Sorong, Bitung, Anging Mamiri Makassar, Benoa Bali, Gerbang Nusantara Surabaya, Tanjung Mas, Tanjung Lesung Banten, Tanjung Priok, Teluk Bayur, Belawan Medan.

River Cruise potential; Bengawan Solo, Porong di Jawa. Musi di Sumatra. Kalimantan; Mahakam, Kapuas. Sulawesi; Tallo, Sadang. Papua; Baliem, Mamberamo

Mencoret coret potensi destinasi untuk Sea maupun River Cruise. Ternyata luar biasa potensinya. Bisa menangguk Jutaan bahkan milyaran dolar devisa per tahun.

Peserta Long time cruise itu di dominasi pensiunan. Dan pensiunan potensial seluruh dunia, beserta keluarganya, mencapai milyaran orang.

                  to be continued

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun