Pedansa semakin cepat menari. Kaki tangan serabutan, menggeletar, menggila.
"Oh oh kiss me Quick,
While We still have This feeling, hold me close and never let me go ....cause.. dst"
Tiba tiba ada yang menyodok nyodok pinggang
" heh heh bangun bangun, masih jam  tiga pagi teriak teriak, bangunin tetangga tu" Istri mendorong pundak,
" mimpi jadi penyanyi lagi ya, masih malam"
Ya ampun, rupanya hanya mimpi. Tidur teriak teriak , terlalu semangat. Duduk di pinggir ranjang. Ogah ogahan bangkit dan melangkah ke kamar mandi. Balik dari kamar mandi istri sudah lelap lagi. Mata ini terlanjur nyalang. Iseng iseng ceking lagi koper koper. Besok pagi chek out , sudah harus meninggalkan Kapal.
Ah pasti tidak bisa tidur lagi nih. Mending keluar kamar. Ke kiri menyusuri gang merah. Kali ini benar benar dalam keadaan sadar, tidak mimpi lagi. Ke kafe di buritan kapal yang buka 24 jam. Selalu tersedia minuman dan makanan kecil , gratis.
Sepi, Tidak ada orang disitu. Membuat teh panas, duduk sendirian. Mengambil brosur Avalon yang terpajang di rak. Lampu redup, remang remang. Merenung, pagi sangat sunyi. Hanya getar getar mesin kapal, lirih.
Buka buka brosur Avalon. Memang spesialisasi Avalon adalah River Cruise. Membaca informasi jalur pelayaran yang dipasarkan; sungai Danube, Rhine, Seine, Amazone, Gangga. Aha ada juga yang di Asia Tenggara. Mekong River Cruise, melayari Vietnam dan Kamboja. Irrawady River Cruise di Myanmar.
Terbersit pikiran, kenapa tidak ada Cruise sungai di Indonesia ? Juga tidak ada International Sea Cruise rutin di Indonesia.