Mohon tunggu...
Gigih Mulyono
Gigih Mulyono Mohon Tunggu... Wiraswasta - Peminat Musik

Wiraswasta. Intgr, mulygigih5635

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Menyusuri Balkan, Catatan Perjalanan 24

5 Oktober 2018   15:59 Diperbarui: 23 April 2019   21:37 532
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gereja yang sangat besar itu masih dalam renovasi. Rombongan masuk ke ruang bawah tanahnya.

Menuruni undakan ke bawah tanah, muncul di ujungnya, kita seolah berada di Tubir Danau keindahan keemasan.  Ruang bawah tanah ini akan difungsikan sebagai makam para Santo.

Hall bawah tanah luas ini, adalah karya riil pencapaian keindahan. Gambaran dan kisah, terlukis di dinding dan lengkungan lengkungannya. Keindahan Hall ini seakan ingin menandingi Sistine Chapel di Vatican, master piece nya Michael Angelo, pelukis besar Italy itu.

Setelah menikmati St Sava berkubah hijau pucat, kami meninggalkannya, diliputi rasa takjub yang berulang. Kami meneruskan City Tur.

Bus berjalan pelan, melewati bangunan bertaman besar. Bangunan itu adalah Museum of Yugoslavia. Disebut juga House of Flower. Gedung dua empat persegi minimalis ini dikelilingi taman luas dan rimbun.

Di dalam bangunan itu , dimakamkan jenazah Presiden Josif Bros Tito beserta istrinya. Presiden Yugoslavia yang populer dan mendunia, sahabat Bung Karno. Juga salah satu pelopor pendiri gerakan non blok tahun 1955.

Tito adalah pemimpin yang dicintai sebagian besar rakyatnya, dibenci hanya oleh sebagian kecil rakyat. Kebalikan dari Hitler, penimpin Jerman yang dibenci dan ditakuti rakyatnya, hanya sedikit yang mencintainya.

Banyak yang menyebut Josif Tito adalah Diktator, namun lebih banyak juga yang menyebut presiden ini sebagai Diktator Budiman.

Di House of Flower juga dipajang berbagai hadiah dari rakyat Yugoslavia, dan para sahabat kepada presiden Tito. Beberapa hadiah dari Presiden Soekarno juga dia pajang disana. Antara lain seperangkat minum perak dari Kotagede Yogyakarta. Patung patung Bali, Keris, bahkan surat surat tulisan tangan Soekarno kepada Tito juga di pajang disana.

Tito memang pemimpin yang memimpin para pengikut dan sekaligus memimpin para pemimpin. Sayang tidak khusus menyiapkan penggantinya, menyebabkan Yugoslavia terpecah menjadi beberapa negara.

Bus juga melewati kantor Kedutaan Besar Indonesia di Beograde. Simbol Garuda Pancasila keemasan tertempel di tembok luar, menghadap jalan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun