2.Akademis: Mengembangkan potensi intelektual mahasiswa dengan menciptakan lingkungan yang mendukung inovasi dan kreativitas. Mahasiswa didorong untuk menjadi insan unggul yang mampu berkontribusi dalam bidang akademik dan penelitian.
3.Transformatif: Mendorong mahasiswa untuk menjadi agen perubahan dalam masyarakat, dengan fokus pada pengabdian kepada umat dan bangsa. Kegiatan ini termasuk pengabdian masyarakat dan proyek sosial yang mengimplementasikan nilai-nilai kemanusiaan.
4.Berwawasan Global: Mengajak mahasiswa untuk memahami isu-isu lokal dan internasional, serta berpartisipasi aktif dalam diskusi global. Ini dilakukan melalui seminar, lokakarya, dan pertukaran pelajar.
5.Cinta Damai: Membangun sikap toleransi dan saling menghormati di antara mahasiswa dari berbagai latar belakang. Dialog antarbudaya dan kegiatan yang mempromosikan perdamaian menjadi fokus utama dalam implementasi pilar ini.
* kesimpulan
Kesimpulan dari sejarah Malikussaleh menunjukkan bahwa Sultan Malik Al Saleh, yang dikenal sebagai pendiri Kerajaan Samudera Pasai, merupakan sosok penting dalam perkembangan Islam di Nusantara. Beliau memerintah dari tahun 1267 hingga 1297 M dan berhasil menyatukan beberapa kerajaan kecil menjadi satu kesatuan yang kuat. Di bawah kepemimpinannya, Samudera Pasai menjadi pusat perdagangan dan penyebaran Islam, menjalin hubungan dagang dengan negara-negara seperti Cina dan India.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H