Mohon tunggu...
MULYATI
MULYATI Mohon Tunggu... Guru - ASN

menulis adalah menciptakan ruang untuk mencurahkan segala ekspresi

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Belajar Membaca dengan Buku Bacaan Berjenjang

10 April 2018   11:11 Diperbarui: 10 April 2018   13:38 1230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Membaca merupakan salah satu dari empat keterampilan berbahasa yang harus dikuasai oleh siswa. keterampilan membaca yang baik ditandai dengan pengucapan lafal dan intonasi yang tepat. Pengucapan lafal yang tepat maksudnya artikulasi bunyi setiap huruf terbaca dengan sempurna. Sementara intonasi berkaitan dengan tinggi dan rendahnya suara saat mengucapkan kata demi kata sesuai dengan tanda baca yang membubuhinya.

Keterampilan membaca bukanlah keterampilan yang bisa dimilki siswa secara instan. Melainkan melalui proses latihan yang dilakukan secara rutin. Tidak mungkin siswa yang baru hanya sekedar mengenal huruf dan tidak diikuti rajin belajar membaca akan terampil dan lancar membaca.

Akan tetapi terkadang bagi sebagian siswa, belajar membaca di kelas bersama guru kurang menyenangkan. Misalnya, guru yang selalu meminta siswa menirukan guru membaca teks di papan tulis atau dalam bentuk meminta siswa untuk maju ke depan papan tulis membaca satu demi satu.

Metode seperti itu bukannya akan membuat siswa tertarik belajar membaca karena akan membosankan. Meminta siswa sekedar menirukan guru sama halnya dengan menyuapi siswa.  Padahal sebagai seorang guru lebih baik memberikan kail kepada siswa daripada memberinya ikan.

Meminta siswa untuk membaca di depan kelas juga tidak efektif. Alih-alih menarik bagi siswa, metode seperti ini kurang tepat bagi psikologis sang siswa. Mengapa demikian? Karena bagi siwa yang belum lancar dalam membaca akan merasa dipermalukan dan menjadi rendah diri.

Selain keterampilan membaca siswa yang cukup rendah, ada juga suatu fenomena  "mampu membaca dengan lancar namun tidak bisa memahami isi bacaan yang telah dibacanya". Hal ini ditandai dengan ketidakmampuan siswa menjawab 5 W + 1 H yang diajukan oleh guru.

Membaca menggunanakan buku bacaan berjenjang (B3) diharapkan menjadi solusi untuk meningkatkan keterampilan membaca siswa sejak dini. Karena buku bacaan berjenjang hadir tidak semata hanya berupa setumpuk buku melainkan lengkap dengan strategi yang tentunya menarik bagi siswa.

Buku bacaan berjenjang (B3) merupakan buku bacaan yang disesuaikan dengan keterampilan membaca siswa. Buku bacaan berjenjang terdiri dari buku besar (big book) dan buku bacaan berjenjang. Buku bacaan berjenjang mengakomodasi bagi siswa yang masih dalam tahap pengenalan huruf sampai yang sudah mahir membaca, karena memiliki strategi-strategi yang bertingkat. Ada tiga strategi dalam membaca buku bacaan berjenjang.

Dok.pribadi
Dok.pribadi
Yang pertama, strategi membaca bersama. Membaca bersama adalah membaca bagi siswa yang pemula. Metode dalam membaca bersama yaitu seorang guru duduk di depan yang lebih tinggi dari siswa dengan membawa buku besar (big book).Sementara siswa duduk berdekatan di atas karpet atau tikar. Peran guru selama proses membaca bersama sangat sentral.

Sebagai buku yang digunakan untuk siswa pemula belajar membaca, buku besar tercetak dalam ukuran kertas ukuran A3 dengan gambar yang besar dan berwarna. Begitu pula teks yang ditulis dengan huruf besar dalam kalimat yang sederhana dan jumlahnya pun sedikit.

Membaca bersama selalu diawali dengan pengamatan gambar. Guru meminta siswa-siswa untuk pro aktif mengamati setiap sudut gambar dan kemudian mengungkapkan hasil pengamatan dengan tunjuk angan terlebih dahulu. Sementara siswa menyebutkan is gambar, guru dengan sabar menuliskan ata-kata yang diucapkan siswa satu demi satu. Setelah dirasa cukup, maka guru akan membuka teks bacaannya di halaman berikunya. Kemudian guru membacakan teks tersebut dan ditirukan oleh semua siswa. Melibatkan siswa dalam setiap kegiatan akan lebih menghidupkan suassana belajar dan menyenangkan. Karena di sini guru mengakomodasi setiap kemampuan siswa.

Yang kedua adalah membaca terbimbing. Membaca terbimbing dilakukan dengan cara membagi siswa menjadi dua kelompok. Yaitu kelompok siswa terbimbing dan kelompok tidak terbimbing. Siapakah yang termasuk kelompok terbimbing? Yaitu tujuh siswa dengan tingkat keterampilan membaca yang setara. Sementara sisanya merupakan kelompok siswa tiak terbimbing. Selama kegiatan membaca terbimbing, maka siswa tidak terbimbing diberikan tugas mandiri yang bermakna.

Sumber: lintasgayo.co
Sumber: lintasgayo.co
Berbeda dengan membaca bersama, membaca terbimbing menggunakan buku bacaan berjenjang dengan ukuran yang lebih kecil dan teks bacaan yang lebih banya. Dalam strategi ini, peran guru hanya sebatas fasilitator saja.

Ketujuh siswa terbimbing duduk di atas kursi berkelompok melingkar bersama seorang guru. Masing-masing mendapatkan sebuah buku berjenjang dengan judul yang sama. Setelah itu siswa secara bergantian akan membaca buku. sementara guru hanya membantu jika ada kata-kata yang sulit terbaca atau kurang dimengerti maknanya. Dengan demikian siswa mampu memahami isi teks dengan baik.

Yang ketiga adalah membaca mandiri. Membaca mandiri dilakukan oleh siswa yang telah lancar membaca. Adapun bahan bacaannya bisa berupa buku bacaan berjenjang, cerpen, hikayat, novel, komi, kamus ataupun ensiklopedia sejenisnya.

Sumber: https://prioritaspendidikan.org
Sumber: https://prioritaspendidikan.org
Seorang guru hendakya mampu membimbing siswanya untuk tidak hanya sekedar lancar membaca. Akan tetapi sampai ada tahap mampu membaca efektif. Apakah membaca efektif itu? Membaca efektif adalah kemampuan membaca siswa yang ditandai dengan memahami isi teks yang telah dibacanya. Tandanya siswa mampu menjawab pertanyaan 5 W + 1 H yang diajukan kepadanya.

Purworejo, 10 April 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun