Mohon tunggu...
mulyatiaraputri28
mulyatiaraputri28 Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Generasi Muda dalam Mengamalkan NIlai-Nilai Pancasila

6 Januari 2025   14:50 Diperbarui: 30 Desember 2024   14:41 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

 

Generasi Muda dalam Mengamalkan Nilai-Nilai Pancasila

 

Mulyati Tiara Putri, 231011750187

Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Computer

Universitas Pamulang

 

Email : mulyatiaraputri.28@gmail.com

Abstarak

Generasi muda sebagai penerus bangsa memiliki peran yang sangat penting dalam melestarikan dan mengembangkan nilai-nilai Pancasila. Di tengah arus globalisasi dan perkembangan teknologi yang begitu cepat, tantangan untuk menjaga nilai-nilai luhur pancasila semakin kompleks. Namun, dengan kesadaran dan komitmen yang tinggi, generasi muda dapat menjadi garda terdepan dalam menjaga keutuhan dan keberlangsungan bangsa Indonesia. Generasi muda perlu memahami sejarah, filosofi, dan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Menerapkan dalam kehidupan sehari-hari: Setelah memahami, nilai-nilai Pancasila harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, baik di lingkungan keluarga, sekolah, maupun Masyarakat.

Kata kunci: Generasi Muda dan Pancasila

PENDAHULUAN

Pancasila adalah dasar negara dan pandangan hidup bangsa Indonesia. Nilai-nilai Pancasila menjadi pedoman untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa serta membangun karakter bangsa. Sebagai generasi penerus, pemuda memiliki peran strategis dalam mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Pancasila memiliki lima sila yang menjadi pedoman dalam berbangsa dan bernegara, serta menciptakan keharmonisan dalam keberagaman yang ada di Indonesia.

Sebagai negara dengan keberagaman suku, agama, budaya, dan bahasa, Indonesia memerlukan suatu landasan yang kuat untuk menjaga kesatuan dan persatuan bangsa. Di sinilah nilai-nilai Pancasila berperan sebagai pemersatu. Sebagai generasi penerus, pemuda memiliki tugas penting untuk memahami, menghayati, dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila tersebut. Tanpa partisipasi aktif dari generasi muda, cita-cita besar Indonesia untuk menjadi negara yang adil, makmur, dan sejahtera akan sulit tercapai.

Generasi muda diharapkan tidak hanya mengenal Pancasila sebagai teori atau hafalan semata, tetapi mampu menerapkannya dalam tindakan nyata dalam kehidupan sehari-hari. Mereka adalah ujung tombak dalam mewujudkan perubahan dan kemajuan bangsa Indonesia. Dalam konteks globalisasi yang semakin pesat, di mana nilai-nilai asing dapat dengan mudah masuk dan mempengaruhi pola pikir generasi muda, pengamalan nilai-nilai Pancasila menjadi semakin penting. Oleh karena itu, pendidikan dan pemahaman Pancasila yang benar dan mendalam harus terus digalakkan di kalangan pemuda, agar mereka dapat mempertahankan dan memanfaatkan nilai-nilai Pancasila dalam menghadapi tantangan zaman.

Selain itu, era digital yang semakin berkembang juga memberikan tantangan tersendiri bagi generasi muda dalam mengamalkan Pancasila. Dengan pesatnya perkembangan teknologi dan informasi, generasi muda memiliki akses yang lebih luas terhadap berbagai ide dan nilai-nilai yang dapat mempengaruhi cara pandang mereka terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam kondisi ini, generasi muda dituntut untuk bijak dalam menyaring informasi dan memilih nilai-nilai yang sesuai dengan semangat Pancasila.

Pentingnya peran generasi muda dalam mengamalkan Pancasila tidak hanya berkaitan dengan pembangunan fisik dan ekonomi, tetapi juga dengan pembangunan karakter bangsa. Oleh karena itu, diharapkan generasi muda dapat menjadi teladan dalam mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan pribadi, sosial, dan profesional mereka. Mengamalkan nilai-nilai Pancasila bukan hanya tentang menjalankan kewajiban sebagai warga negara, tetapi juga menciptakan Indonesia yang lebih harmonis, berkeadilan, dan sejahtera bagi seluruh rakyatnya.

METODE

Penulisan artikel menggunakan teknik studi literatur. Data digali dari berbagai sumber, yaitu artikel jurnal, berita, buku. Langkah-langkah dalam penulisannya yaitu pertama, penulis membaca referensi yang berkaitan dengan Generasi Muda dan Pancasila Kedua, penulis menganalisis data dari berbagai sumber yang sesuai dengan pembahasan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Generasi Muda dalam Mengamalkan Nilai-Nilai Pancasila

 Pembahasan mengenai Generasi Muda dalam Mengamalkan Nilai-Nilai Pancasila penulis akan memaparkan dan menganalisis tentang Pemahaman Nilai-Nilai Pancasila, Pengamalan Nilai-Nilai Pancasila dalam Kehidupan Sehari-Hari, Serta Tantangan yang Dihadapi.

  • Pemahaman Nilai-Nilai Pancasila
  • Pancasila sebagai dasar negara mengandung arti bahwa Pancasila adalah sumber dari segala nilai, norma, dan aturan hukum dan peraturan yang berlaku dan ditegakkan di Indonesia. Artinya peraturan perundang-undangan yang berlaku harus berdasarkan Pancasila. Baik tertulis (UUD) maupun tidak tertulis (adat). Sebagai dasar negara, Pancasila memiliki kekuatan hukum untuk menahan semua warga negara.
  • Kedudukan Pancasila sebagai dasar negara secara jelas tertuang dalam alinea keempat Pembukaan UUD 1945. Orang Indonesia kemudian menyebutnya “Pancasila”. Ini berarti 5 prinsip atau 5 pedoman. Ideologi Pancasila selalu mengandung nilai-nilai yang erat kaitannya dalam konteks hak asasi manusia (HAM), perubahan sosial, pemerintahan dan sistem ketatanegaraan untuk mencapai tujuan tersebut.

Nilai-nilai dasar dalam Pancasila meliputi sila-sila dalam Pancasila, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan Dan Keadilan. Nilai-nilai tersebut adalah esensi dari Pancasila yang bersifat universal, bisa berlaku dimana saja dan kapan saja. Nilai-nilai tersebut mengandung cita-cita, tujuan, dan nilai-nilai yang kokoh, baik dan benar untuk diperjuangkan dalam kehidupan manusia di dunia ini.

  • Makna dari Ketuhanan Yang Maha Esa adalah kemerdekaan beragama bagi bangsa Indonesia. Sila ini membuat setiap warga negara memiliki kebebasan dalam menganut dan menjalankan ibadah sesuai Agama dan kepercayaan masing-masing. Di Indonesia terdapat 6 Agama yang di anut, diantaranya adalah Agama Islam, Kristen, Katolik, Hindhu, Budha, dan Konghucu. Walaupun di negara Indonesia sendiri memiliki berbagai perbedaan, tetapi masih terjalin toleransi.
  • Nilai Kemanusiaan. Korelasi Pancasila pada sila kedua Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab pada dasarnya karena rakyat Indonesia memiliki sejarah kelam dalam hidupnya, yang berkaitan dengan kejahatan kemanusiaan selama bertahun-tahun yaitu saat Indonesia masih dalam masa penjajahan. Oleh karena itu isi dari sila kedua ini adalah salah satu dasar negara, yang harus ditaati oleh seluruh bangsa Indonesia. Adanya kesamaan derajat diantara setiap warga negara Indonesia, membuat warga negara Indonesia lebih bijak dan adil tidak membeda-bedakan karena semua bangsa Indonesia sederajat. Tidak boleh bertindak semena-mena pada orang lain.
  • Nilai Persatuan. Indonesia merupakan negara yang memiliki beragam suku, ras, agama, adat, budaya dan lain sebagainya. Dengan semua perbedaan itu diharapkan bangsa Indonesia akan selalu bersatu. Bangsa Indonesia terdiri dari ratusan jiwa penduduk yang tentu sangat sulit untuk disatukan. Seringkali terdapat sifat ego pada masing-masing pribadi yang menimbulkan perpecahan didalamnya. Sila ini mengajarkan kita untuk menghilangkan sifat egois dan mendahulukan persatuan dan kesatuan sebagai bangsa Indonesia.
  • Nilai Kerakyatan. Dalam sila ke empat ini menjelaskan bahwa rakyat memiliki kekuasaan tertinggi di negara Indonesia. Selalu mengutamakan musyawarah dalam mencari kemufakatan, dalam mengambil keputusan. Musyawarah dalam mufakat ini harus meliputi semangat kekeluargaan, dan akal sehat yang sesuai dengan hati nurani.
  • Nilai Keadilan. Korelasi sila Keadilan Sosial adalah milik seluruh rakyat Indonesia. Tidak ada diskriminasi di negara Indonesia. Keadilan sosial juga berkaitan dengan keseimbangan antara hak dan kewajiban, di kehidupan bangsa Indonesia. Jika hak dan kewajiban sudah terwujud, maka keadilan di negara Indonesia sudah merata. Dampak yang akan terjadi bila Pancasila tidak diterapkan dalam kehidupan sehari-hari akan saling bermunculan moderenisasi, globalisasi, menimbulkan dampak baik positif maupun negatif. Salah satu contoh dampak negatif yang kini terlihat adalah mulai pudarnya rasa cinta Pancasila.

  • Pengamalan Nilai-Nilai Pancasila dalam Kehidupan Sehari-Hari
  • Sebagai ideologi bangsa, Pancasila terdiri dari seperangkat nilai dan norma yang seyogyanya terinternalisasi dalam diri setiap rakyat Indonesia. Ya, Pancasila adalah ruh yang menggerakkan aktivitas keseharian bangsa. Karena itulah pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan kita sehari-hari menjadi sebuah urgensi.
  • Dalam konteks kedudukannya sebagai dasar negara, Pancasila sejatinya adalah identitas bangsa Indonesia. Kehadirannya membuat bangsa ini utuh. Oleh karena itu, tanpa dasar negara, bangsa Indonesia tidak memiliki identitas serta arah tujuan yang sama, sehingga ancaman perpecahan akan lebih mudah terjadi. Jadi, pengamalan nilai-nilai Pancasila dapat berupa sikap yang ditunjukkan dalam kehidupan sehari-hari.
  • Oleh sebab itu, penting bagi masyarakat Indonesia memahami dan memiliki wawasan mengenai pengamalan nilai-nilai Pancasila serta Kewarnegaraan Bangsa Indonesia.

  • Tantangan yang Dihadapi Generasi Muda dalam  Mengamalkan Nilai-Nilai Pancasila
  • Terdapat 5 tantangan yang harus dihadapi pendidik menurut Anggota BPIP Romo, 2019 yaitu :
  • Pemahaman Pancasila
  • eksklusivisme sosial yang terkait derasnya arus globalisasi sehingga mengarah kepada menguatnya kecenderungan politisasi identitas, dan menguatnya gejala polarisasi dan frgamentasi sosial yang berbasis SARA
  • Kesenjangan social
  • pelembagaan Pancasila di mana lemahnya institusionalisasi nilai-nilai Pancasila dalam kelembagaan politik, ekonomi dan budaya serta masih lemahnya wawasan ideologi Pancasila di kalangan penyelenggara Negara
  • Keteladanan Pancasila. Keseluruhan ini merupakan pokok yang harus dimiliki warganegara maupun penyelenggara Negara dalam menghadapi revolusi 4.0.

 

 

 

KESIMPULAN

Generasi muda memegang peranan strategis dalam menjaga keutuhan bangsa dan negara melalui pengamalan nilai-nilai Pancasila. Sebagai dasar negara sekaligus pandangan hidup bangsa, Pancasila memberikan landasan yang kokoh untuk membangun masyarakat Indonesia yang harmonis, adil, dan sejahtera. Dalam konteks ini, generasi muda berperan sebagai ujung tombak untuk menghidupkan kembali nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, di tengah berbagai tantangan modern yang semakin kompleks.

Pertama, generasi muda harus memiliki pemahaman yang mendalam mengenai Pancasila, baik dari segi filosofis, historis, maupun praktis. Nilai-nilai dasar Pancasila, seperti Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, serta Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia, perlu diinternalisasi dalam diri generasi muda sejak dini. Pemahaman ini tidak hanya sekadar hafalan atau teori, tetapi harus diwujudkan dalam tindakan nyata, baik di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, maupun dalam kehidupan bermasyarakat yang lebih luas.

Kedua, pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari merupakan kunci utama untuk membangun karakter bangsa yang kuat. Pengamalan ini dapat dilakukan melalui tindakan sederhana namun bermakna, seperti saling menghormati perbedaan, bekerja sama untuk kepentingan bersama, berpartisipasi aktif dalam kegiatan sosial, hingga menjadi teladan dalam menjaga keharmonisan di tengah keberagaman. Dalam era globalisasi dan digitalisasi, pengamalan nilai-nilai Pancasila juga harus disesuaikan dengan konteks zaman, misalnya dengan memanfaatkan media sosial untuk menyebarkan pesan-pesan positif yang mencerminkan semangat Pancasila.

Ketiga, tantangan yang dihadapi generasi muda dalam mengamalkan Pancasila tidak dapat diabaikan. Tantangan tersebut meliputi derasnya arus globalisasi yang membawa nilai-nilai asing, kesenjangan sosial yang masih dirasakan oleh sebagian masyarakat, dan lemahnya pemahaman mendalam mengenai Pancasila. Selain itu, penyebaran hoaks, ujaran kebencian, serta politisasi identitas berbasis SARA menjadi ancaman serius bagi pengamalan nilai-nilai Pancasila. Generasi muda dituntut untuk bijak dalam menyaring informasi dan mempertahankan nilai-nilai luhur Pancasila sebagai pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Keempat, penguatan pendidikan Pancasila menjadi langkah strategis yang harus dilakukan untuk menjawab tantangan tersebut. Pendidikan Pancasila tidak hanya sebatas mata pelajaran di sekolah, tetapi harus menjadi bagian dari budaya bangsa yang ditanamkan melalui keluarga, komunitas, dan institusi sosial. Selain itu, generasi muda perlu diberikan akses kepada program-program yang mendukung pemahaman dan pengamalan Pancasila, seperti pelatihan kepemimpinan, seminar kebangsaan, dan kegiatan yang mengedepankan gotong royong serta kerja sama.

Kelima, peran teknologi juga harus dimanfaatkan secara maksimal untuk memperkuat pengamalan nilai-nilai Pancasila. Generasi muda sebagai pengguna utama teknologi digital memiliki peluang besar untuk menjadi agen perubahan melalui inovasi yang mencerminkan nilai-nilai Pancasila. Dengan memanfaatkan teknologi secara bijak, generasi muda dapat menciptakan gerakan sosial yang mendukung persatuan, keadilan, dan kesejahteraan bersama.

Sebagai kesimpulan, pengamalan nilai-nilai Pancasila oleh generasi muda merupakan fondasi utama untuk mewujudkan Indonesia yang lebih baik di masa depan. Generasi muda tidak hanya dituntut untuk memahami Pancasila sebagai dasar negara, tetapi juga sebagai pedoman hidup yang harus diterapkan dalam setiap aspek kehidupan. Dengan pemahaman yang mendalam, komitmen yang kuat, serta kesadaran akan tantangan yang dihadapi, generasi muda dapat menjadi garda terdepan dalam menjaga keutuhan bangsa dan mewujudkan cita-cita luhur Indonesia. Oleh karena itu, seluruh elemen masyarakat, termasuk pemerintah, keluarga, sekolah, dan organisasi kepemudaan, harus bersinergi untuk mendukung generasi muda dalam mengamalkan nilai-nilai Pancasila, sehingga bangsa Indonesia dapat terus berkembang menjadi bangsa yang adil, makmur, dan sejahtera.

 


  •  


DAFTAR RUJUKAN

 

Gramedia. (n.d.). Pengertian Nilai Dasar Pancasila. Diakses dari https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-nilai-dasar-pancasila.

Gramedia. (n.d.). Pengamalan Nilai-Nilai Pancasila. Diakses dari https://www.gramedia.com/literasi/pengamalan-nilai-nilai-pancasila.

Institut Agama Islam Al-Fatimah. (n.d.). Memahami Nilai-Nilai Integratif Islam dan Pancasila. Diakses dari https://iai-alfatimah.ac.id/memahami-nilai-nilai-integratif-islam-dan-pancasila.

Perpustakaan Universitas Nasional. (n.d.). Peran Generasi Muda dalam Melestarikan Nilai-Nilai Pancasila. Diakses dari https://perpustakaan.unas.ac.id/berita-kami/peran-generasi-muda-dalam-melestarikan-nilai-nilai-pancasila.

Putra, M. R., dkk. (2023). Implementasi Nilai-Nilai Pancasila sebagai Karakter Bangsa di Era Globalisasi. Diakses dari https://d1wqtxts1xzle7.cloudfront.net/97549032/pdf_1-libre.pdf

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun