Dari penelusuran di internet juga, saya baru tahu kalau bank syariah di Indonesia yang benar-benar syariah menggunakan logo IB (Islamic Banking), yakni sistem perbankan syariah atau sistem perbankan Islam.
Setelah memantapkan hati menggunakan bank syariah untuk gaji saya tiap bulan, saya kemudian memutuskan salah satu bank syariah yang menurut saya memiliki produk dan sistem yang bagus.
Bukan berarti bank syariah lain tidak bagus, tetapi saya  menghitung banyak faktor. Contohnya, tersedianya ATM yang tersebar, biaya administrasi, serta kemudahan ketika saya membayar sesuatu menggunakan kartu ATM.
Kebetulan ada satu bank syariah yang bakal saya gunakan dan kantor cabangnya cukup dekat dengan kantor tempat saya kerja.Â
Saya masih ingat setahun yang lalu itu, ketika saya membuka rekening di bank syariah ini. Saya ditawari produk tabungan iB Hasanah akad Mudharabah dan akad Wadiah.
Saya memilih akad Wadiah karena akad ini menerapkan pengelolaan rekening gratis tiap bulan. Sementara akad Mudharabah menerapkan pemotongan biaya pengelolaan rekening sebesar Rp 5 ribu perbulan. Nilai yang tidak terlalu besar. Pemotongan tiap bulan pada akad Mudharabah karena akad ini menerapkan prinsip bagi hasil  yang besarannya sesuai dengan yang di janjikan diawal.
Karena saya tidak terlalu suka sistem pemotongan, saya lebih memilih akad Wadiah. Sejak itu saya punya rekening di bank syariah. Â Gaji saya tiap bulan, sudah dipastikan masuk ke rekening ini. Saya pun bisa lebih tentram menabung tanpa takut terpotong tiap bulan dengan potongan besar seperti pada bank konvensional.
Alhamdulillah, Â memiliki tabungan syariah tidak menghalangi aktivitas saya. Saya bisa tidak kesulitan menemukan mesin ATM. Kalaupun tidak ada mesin ATM khusus, saya sering juga menggunakan ATM dari bank lain dalam satu jaringan ATM Bersama.
Sempat saya berpikir kalau punya rekening bank syariah, saya tidak bisa memantau dana secara online. Ternyata, saya bisa memantau secara online. Dan produk bank syariah yang saya gunakan juga mendukung transaksi secara online.