Mohon tunggu...
mulyanto
mulyanto Mohon Tunggu... Administrasi - belajar sepanjang hayat

Saya anak petani dan saya bangga

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cinta yang Parah

19 Oktober 2020   07:57 Diperbarui: 19 Oktober 2020   08:07 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memang sungkan adalah ciri orang baik. Itu dimiliki mas ojek Dino ini. Namun akhirnya ia mau juga masuk ke rumah si dokter yang luas dan mewah itu. Ia tinggal berdua saja dengan pembantu.

Makan malam benar-benar terjadi. Mereka bahagia. Memang merasa aneh tapi mereka meyakini inilah takdir Tuhan.

Lalu janji atau sumpah si dokter Yuni juga terjadi. Si Dino mau mengikuti janji si dokter. Dino mau lantaran Yuni punya semuanya. Cantik dan kaya. Dan tentu saja karena Yuni sudah mapan. Dia ASN di dinkes provinsi.

Mereka sehari-hari kian dekat. Kian akrab dan akhirnya mereka memutuskan akan melangsungkan pernikah di bulan Maret. Semua dipersiapkan. Orangtua Dino dan Yuni yang sama-sama dari desa datang ke kota.

Ortu Dino menginap di kontrakan Dino. Mereka akan melamar resmi ke rumah Yuni yang juga sudah datang ortunya.

Ibu dan paman-bibi Dino sudah oke. Dino samikna wa atokna takdir Allah.

Esok harinya saat melamar, rupanya Dino bertemu dengan Bapaknya sendiri. Itu juga bapaknya Yuni. Bapak Dino telah minggat sejak Dino kelas 3 SD. Dan mungkin menikahi resmi si ibunya Yuni. Artinya Yuni adalah adik Dino beda ibu. Maka buyarlah semuanya.

Dan Yunilah yang merasa paling parah. Dia kadung sangat bahagia hingga hari ini. Sejak 3 bulan lalu hingga siang ini mereka bersama, berboncengan ke sana ke mari. Jalan-jalan pagi, siang sore malam dan parahnya lagi si Dino telah menitipkan sesuatu di rahim dokter Yuni.

"Maafkan Mas ya, Sayang,"

Itu WA Dino yang paling baru. Terkirim bakda dzuhur.

Si Yuni membalas panjang lebar tapi centang saja. Dino ditelepon, HPnya sudah tak aktif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun