Tapi ada momen, tiba2 ada dorongan kuat dari dalam hati si dokter untuk melihat wajah si pak ojek. Setua apa sih dia.
"Pak... pak..." panggil Yuni saat pak ojek baru nunggangi motornya.
"Iya mbak kenapa?" Bapak itu sudah menyetrarter motornya. Tapi diaturun lagi. Si dokter menghampiri.
"Ini buat Bapak." Nasi dan jus yang seporsi dia sodorkan pada pak ojek. Si ojek jelas bingung. Sudah dilebihi bayarnya terus diberi nasi lagi.
"Kenapa mbak?"
"Ini buat bapak. Makasih ya."
"Duh kok repot2 mbak.
"Nggak. Memang udah niat aku. Makasih ya, Pak."
"Ya saya yang makasih, Mbak. Makasih banyak ya."
"Sama-sama Pak. Tapi mohon maaf. Boleh saya minta sesuatu."
"Apa itu mbak?"
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!