Lebih lanjut, Mu'ti berharap buku ini dapat bermanfaat secara luas dengan wujud difilmkan mengikuti jejak film Laskar Pelangi yang berkisah perjuangan belajar di sekolah Muhammadiyah, diangkat dari novel karya Andrea Hirata.
"Syukur-syukur kalau nanti ada yang berkomunikasi dengan produser film. Saya kira kisah-kisah seperti ini menarik difilmkan sebab inspiratif. Seperti Laskar Pelangi," jelas Mu'ti.
Rita Pranawati yang juga Ketua KPAI menyampaikan, cerita-cerita di buku ini merupakan ejawantah dari karakter anak untuk berterima kasih kepada orangtua dan kepada sesama.
"Menghormati orang lain itu terasa ketika empati itu ada. Mudah-mudahan buku semacam ini banyak diproduksi oleh panti-panti yang lain. Sehingga menjadi hasil karya yang luar biasa bagaimana panti Muhammadiyah ikut mewarnai pendidikan pencerahan untuk bangsa Indonesia," ungkap Rita.
Sementara itu Sunanto berharap terbitnya buku ini dapat mengubah stigma negatif masyarakat awam mengenai status anak panti asuhan.
"Selama ini ada stigma dua hal, yaitu miskin dan bodoh. Saya membuktikan dua hal ini tidak benar. Bagi kami anak panti bukan anak yang tidak mampu, buktinya adalah kesalehan sosial yang luar biasa. Saya berharap buku ini memberikan pandangan lain mengenai anak Panti," harap pria yang akrab disapa Cak Nanto yang juga alumni Paymuh Sumenep itu. (mul)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H