Moderasi beragama adalah sikap dan pendekatan dalam memahami, menjalankan, dan mempraktikkan ajaran agama secara seimbang, tidak berlebihan (ekstrem) ke arah fanatisme atau liberalisme, serta mengedepankan nilai-nilai toleransi, keadilan, dan keharmonisan. Moderasi beragama bertujuan untuk menciptakan kehidupan beragama yang damai dan harmonis dalam masyarakat yang plural dan beragam. Tapi dalam realitasnya masih banyak orang yang tidak tahu cara bermoderasi beragama dan seakan luoa dengan prinsip-prinsipnya.
Prinsip moderasi beragama adalah nilai-nilai dasar yang menjadi landasan dalam memahami dan mempraktikkan agama secara seimbang. Prinsip-prinsip ini membantu menciptakan harmoni di tengah keberagaman keyakinan dalam masyarakat. Berikut adalah penjelasan singkat mengenai prinsip-prinsip moderasi beragama:
1. Keseimbangan (Tawazun)
Prinsip ini menekankan pentingnya sikap seimbang dalam memahami dan mengamalkan ajaran agama. Tidak condong ke arah ekstremisme (baik radikalisme maupun liberalisme).
- Contoh: Tidak berlebihan dalam menjalankan ibadah sehingga mengabaikan kewajiban sosial, atau sebaliknya, tidak melupakan kewajiban beragama demi urusan duniawi.
2. Keadilan (I'tidal)
Keadilan berarti memberikan hak kepada setiap individu atau kelompok sesuai porsinya, tanpa diskriminasi, dan bersikap adil dalam setiap aspek kehidupan.
- Contoh: Tidak memaksakan pandangan agama tertentu kepada orang lain dan memberikan kebebasan beragama sesuai dengan keyakinannya.
3. Toleransi (Tasamuh)
Toleransi mengajarkan penghormatan terhadap perbedaan keyakinan, pandangan, dan praktik beragama, baik antaragama maupun dalam satu agama. Sikap ini juga mencakup penerimaan atas keberagaman sebagai bagian dari sunnatullah (ketetapan Tuhan).
- Contoh: Menghormati orang lain yang berbeda agama dalam pelaksanaan ibadah mereka atau dalam pandangan mereka tentang hal-hal tertentu.
4. Musyawarah (Syura)
Musyawarah berarti mengutamakan dialog, diskusi, dan komunikasi dalam menyelesaikan masalah, terutama yang terkait dengan perbedaan pandangan atau konflik keagamaan.
- Contoh: Mengadakan forum diskusi lintas agama untuk mencari solusi atas permasalahan sosial tanpa mengedepankan ego kelompok tertentu.
5. Kemanusiaan (Insaniyah)