Mohon tunggu...
Ika Mulya
Ika Mulya Mohon Tunggu... Penulis - Melarung Jejak Kisah

Pemintal Aksara

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Serial | Percakapan-Percakapan yang Tertinggal (4)

1 April 2020   08:47 Diperbarui: 1 April 2020   08:43 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Apa yang akan kau lakukan? Maksudku selain berdoa?"

Sampai kapan pun, aku adalah perempuan bersahaja yang paling kau cinta, Sayang. Akan kubuktikan materi bukan segalanya. Bahkan jika perlu, aku akan bersumpah. Apa pun yang terjadi, tidak akan pernah mengiba-iba, mengharap derma pada mereka. Tidak akan!

"Akan kubuktikan pula. Aku lelaki yang membuatmu bahagia. Sebahagia-bahagianya. Sekarang dan selamanya."

Senja luruh.

Kini kita adalah sepasang petarung dengan dada yang menyala-nyala. Cinta telah menumbuhkan segalanya. Arah yang benderang. Sayap-sayap kekuatan siap dikepakkan.

"Bagaimana andai restu tak juga jadi milik kita?" Kau bertanya seraya merenggangkan pelukan. Ada gurat nakal membayang di paras tampanmu.

Terkadang cinta tetap bisa bersatu, walaupun tanpa restu. Dan aku bisa senekat itu.

Kau cubit mesra hidungku, dekapan kembali dieratkan. Perlahan hangat menyusup lembut. Percakapan senja berakhir. Tidak ada yang tertinggal, kecuali hening.

Hari-hari ke depan adalah waktunya pembuktian ditunaikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun