Mohon tunggu...
Mulla Kemalawaty
Mulla Kemalawaty Mohon Tunggu... -

Penulis merupakan staf di Politeknik Indonesia Venezuela (Poliven) yang berlokasi di Cot Suruy, Aceh Besar

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Cinta Penawar Duka

22 Juli 2016   19:38 Diperbarui: 22 Juli 2016   19:46 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika beliau sakit parah dan emosi beliau tidak stabil, dalam keadaan terluka aku berusaha menerima gerutuan dan cercaan beliau. Sembari meneteskan air mata, aku meyakinkan diri bahwa sosok di depanku itu bukanlah sosok Pak Ridha yang sebenarnya. Sosok beliau telah tertutupi oleh penyakit kronis yang telah bertahun dideritanya. 

Kucoba mengingat semua kebaikannya, semua kemaafannya terhadap diriku yang hina dina ini. Kuingat kembali kopi susu yang dibuatnya, pemanas yang susah payah digotongnya dan selimut futon yang dihangatkannya untukku. Biasanya, semua amarah dan kekesalan yang menggunung, sirna ditelan oleh kebaikan dan akhlaknya yang mulia. Cinta Penawar Duka.

Aku bersyukur Allah Ta’ala telah menganugerahkan Pak Ridha  kepadaku. Dengan cintanya yang sempurna, dengan ketulusan hatinya, dengan kepeduliannya pada sesama, dengan keinginannya berbagi, dan dengan 1001 kebaikan yang tidak dapat kujabarkan satu persatu. Aku berharap kelak, Allah Ta’ala akan menempatkannya di surga yang tertinggi. Aammiin Allahumma aamiin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun