Mohon tunggu...
Muliansyah A. Ways
Muliansyah A. Ways Mohon Tunggu... -

Penggiat Demokrasi Indonesia dan Politik Lokal

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kekalahan Petahana, Siapakah yang Disalahkan?

30 Juni 2018   19:18 Diperbarui: 30 Juni 2018   19:20 524
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam kajian politik, tak bisa kita (petahana) salahkan siapapun, mulai dari mesin politik (partai pengusung), para tim sukses dan orang-orang yang berjuang bersama petahana, karena biasanya tim sukses dan partai politik sudah melakukan segala cara demi kemenangan kandidatnya. 

Siapakah yang di salahkan, bukan tim dan bukan partai, penulis lebih cenderung menitikberatkan pada kandidat yang bertarung, dimana kandidat kadang mengalami persoalan politik dalam kepemimpinan sebelumnya, lima tahun lalu itu ada segudang persoalan, namun tak pernah di evaluasi, apa yang salah, kandidat petahana kadang merasa aman dan merasa berkuasa, sehingga tak perlu berhati-hati dalam melangkah periode kedua.

Ingat ini masalah politik, banyak masyarakat mulai tidak suka dengan status quo, banyak juga masyarakat Indonesia ingin ada perubahan, dan kebanyakan masyarakat Indonesia menginginkan bukti dalam kepemimpinanya, bukan sekedar kepemimpinan memperkaya keluarga, kepemimpianan hanya peduli keluarga dekat, tetapi penting sekali bahwa kepemimpinan politik harus berwajah perubahan, berwajah baru, berwajah adil, berwajah jujur dan berwajah bukti. Persoalan diatas itulah membuat para petahana, keluarga petahana dan kawakan petahana berada di ujung kekalahan.

Calon pemimpin di lefel apa saja di negeri ini, kita harus mengetahui tipe perubahan masyarakat Indonesia, rakyat kita sudah mulai cerdas  dalam menentukan pilihanya. Belajarlah dari kekalahan-kekalahan para petahan-petahana sebelumnya, jangan sampai kita, anda semua pada umunya juga terjebak masuk jurang yang sama. 

Belajar dari kekalahan petahana yang kalah dalam Pilkada  Juni 2018, jangan sampai kita juga bagian dari korban persoalan yang sama, jangan lagi mengulangi kekalahan politik yang sama, penulis mengajak kepada kita semua, para bupati-wakil bupati, para walikota dan wakil walikota, para gubernur dan wakil gubernur terpilih, bekerjalah bersungguh-sungguh, melayanilah dengan anda dilayani, manfaatkanlah kepemimpinanmu untuk melanjutkan kepemimpinan dua periode kedepan, karena kedepan anda juga bagian dari petahan.

Bergandeng tangan dengan rakyat untuk negerimu, bangunlah daerahmu sebaik menjadi harapan rakyatmu, kebangkitan negerimu ada di tangan kemudimu, bawalah daerahmu hingga menuju dermaga-dermaga kemenanganmu, jayalah negerimu.

Warjoo Cave-Salemba, 30 Juni 2018

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun